Kontribusi Abu Dawud Sulaiman bin Najah (413-496 H) dalam Penerbitan Mushaf Al-Qur’an (Studi Analisis Kitab Mukhtasar at-Tabyin Lihija’i at-Tanzil)

Abstract

Kontribusi Abû Dâwûd Sulaimân Bin Najâh (413-496 H) dalam kaidah Rasm Usmani dan Penerbitan Mushaf Al-Qur´an sangatlah besar. Walaupun dalam penulisan kaidah Rasm Usmani terjadi banyak perbedaan, namun kontribusi Abû Dâwûd memiliki kaidah khas tersendiri dalam mazhabnya, dan itulah yang menjadi ciri khas dalam kitab rasmnya yaitu at-Tanzîl. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apa sumbangsih kaidah rasm yang digunakan Abû Dâwûd dalam penerbitan mushaf-mushaf Al-Qur´an dengan berbagai qiraat, itulah yang menjadikannya sebagai acuan kaidah dalam kitab at-Tanzîl. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis akan meneliti kitab at-Tanzîl lebih mendalam, dan penelitian ini akan menggunakan pendekatan kesejarahan (historical approach), kemudian penulis akan meneliti lebih jauh terkait kaidah-kaidah rasm yang dijadikan acuan oleh Abû Dâwûd dalam kitab at-Tanzîl serta penulis akan memaparkan sumbangsih dan kontribusi Abû Dâwûd dalam penerbitan mushaf masa kini dengan kaidah-kaidah rasm yang digunakannya. Adapun kesimpulan dari penelitian yang penulis lakukan adalah Imam Abû Dâwûd berpegang teguh kepada mushaf ahli Madinah dan para perawinya, juga menjelaskan dengan lebih luas dan panjang lebar mencakup ilmu rasm, dan menjelaskan kaidahnya secara rinci dengan membahasnya dimulai dari ayat per ayat secara runtut. Dan Al-Qur´an yang tersebar luas di seluruh dunia saat ini adalah bukti nyata akan besarnya kontribusi Abû Dâwûd karena banyak negara yang menggunakan kaidah rasm yang dipilih oleh Abû Dâwûd dalam penulisan mushaf saat ini.