Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2197
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Arison Sani | - |
dc.contributor.author | Ukhti Muthi’ah, 18211107 | - |
dc.date.accessioned | 2022-11-02T04:38:50Z | - |
dc.date.available | 2022-11-02T04:38:50Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2197 | - |
dc.description.abstract | Skripsi ini berfokus kepada kajian terhadap analisis penafsiran wahbah zuhaili dalam tafsir al-munir terhadap childfree dalam berumah tangga. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis apa yang dimaksud dengan childfree dan memberi penjelasan terkait dengan pandangan Syeikh Wahbah Zuhaili terhadap Childfree. Jenis penelitian ini ini adalah bersifat kualitatif dengan menggunakan telaah kepustakaan (library research) sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari sumber yang tertulis. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini sumber data primer yang digunakan adalah kitab tafsir Al-munir karya Syeikh Wahbah Zuhaili . Sedangkan sumber data skunder adalah data yang berasal dari literatur karya para ulama, skripsi, junal, bukubuku yang relevan dengan tema dalam penelitian ini. Dalam penelitian mengenai childfree ini, penulis mengambil teori Feminisme Liberal, yang mana teori ini sangat berkaitan erat dengan kajian penulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Childfree merupakan sebutan bagi orang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Secara bahasa childfree diartikan sebagai bebas-anak. Beberapa orang ada yang menganggap keputusan tersebut sebagai sebuah keputusan yang egois. Meskipun demikian, ada juga yang menilai bahwa keputusan tersebut bukan sebuah keputusan yang egois, akan tetapi keputusan yang berdasarkan pemikiran yang matang dan penuh kesadaran. 2) Childfree dalam pandangan Wahbah az-Zuhaili, seperti dikutip dari kitab Tafsir al-Munir dan dari beberapa hadis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasanya childfree menurut Wahbah Zuhaili hukumnya makruh, namun hukum childfree bisa berubah menjadi mubah berdasarkan adanya sebab yang kuat. Misalnya karena adanya penyakit ataupun hambatan mendis yang ada pada pihak perempuan ataupun laki-laki. Dari ungkapan di atas dapat kita jelaskan kembali bahwanya anak adalah sebuah anugerah dari Allah Ta’ala untuk makhluknya. Kemudian Allah membagi anugerah-Nya tersebut menjadi empat kelompok yang mana ada yang mempunyai anak laki-laki saja, perempuan saja, mempunyai kedua jenis dari laki-laki dan perempuan dan juga tidak mempunyai anak. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Childfree | en_US |
dc.subject | Hubungan Laki-laki dan Perempuan | en_US |
dc.subject | Anak | en_US |
dc.title | “Analisis Penafsiran Wahbah az-Zuhaili Dalam Tafsir Al-Munir Terhadap Tidak Ingin Punya Anak (Childfree) Dalam Berumah Tangga | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Bismillah Revisi FINAL Ukhti Muthi'ah (1).pdf Restricted Access | 1.96 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
18211107_Publik.pdf Restricted Access | 1.59 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.