Urgensi Sabar Bagi Seorang Guru Agama dalam mencapai keberhasilan Pendidikan Anak

Abstract

Manusia sebagai mahluk: yang sempuma pada umumnya mempunyai cita-cita yang tinggi dan luhur untuk keberhasilan dalam melaksanakan tugas. Dalam mencapai cita-cita tersebut, diperlukan perjuangan dan pengorbanan yang banyak. Dalam hal ini Abu Bakar Muhammad mengatakan : "Semakin tinggi cita-citanya semakin besar dan berat pula rintangan serta hambatan yang harus dihadapinya, untuk itu demi keberhasilan tugas hams berani menghadapi rintangan dan hambatan tersebut". 1 Begitu juga sebagai guru tidak akan lepas dari ujian dan cobaan dalam usaha mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Dalam usaha menahan diri dari berbagai cobaan dan ujian diperluk:an perjuangan yang dilandasi dengan keyakinan bahwa tugas mengajar merupakan kewajiban yang hams dilaksanakan dengan rasa tanggungjawab dan senang. Karena itu ia harus sabar, baik dalarn hal melaksanakan kewajiban, menghindari maksiat ataupun rnenghadapi berbagai cobaan. Salah satu cobaan bagi seorang guru adalah : sabar dalam rnelaksanakan tugas rnengajar. Berhasil tidaknya pendidikan anak tidak terlepas dari didikan seorang guru. Dalam tahap inilah guru harus benar-benar mendidik anak dengan penuh kesabaran dan bertawakal pada Allah SWT. Oleh karena itu diperlukan seorang guru yang handal dan berpengalaman dalam mendidik anak. Karena mendidik anak bukan suatu hal yang mudah. Banyak guru yang berputus asa dalam mendidik anak-anaknya, yang akhimya menimbulkan sikap masa bodoh. Dari ini semua dapat diketahui bahwa peranan guru yang sabar sangat menentukan berhasil atau tidaknya anak didik dalam belajar. Sabar disini bukan berarti menyerah dan menerima ketentuan dari Allah SWT tanpa syarat tetapi harus terns menerus berusaha dengan tekun dan hati yang kuat serta ikhlas tanpa pamrih dan tanpa mengharap pujian.