Konsep Pendidikan Seksual Menurut Abdullah Nashih Ulwan (Telaah Kitab Tarbiyat Al-Aulad Fi al-islam)

Abstract

Masalah seksual dalam masyarakat Muslim mulai memunculkan banyak dimensi dan tampak banyak fenomena penyimpangan-penyimpangan yang muncul pada anak mumayiz (anak yang telah dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk) mencerminkan satu aspek, dan seks ideal merupakan aspek lainnya. Sementara itu fenomena-fenomena lain yang sulit diungkapkan dengan bahasa yang luas kadang-kadang tampak dengan jelas.1 Di antara perkara yang sangat merisaukan adalah jika orang tua, pengajar dan pendidik mengabaikan masalah pendidikan seks yang ditetapkan Islam dalam mengatur perilaku seks pada · anak. Mereka meninggalkan hal terse but dan berkiblat pada teori-teori seks barat. Oleh karena itu, lembaga sosial yang bergerak dalam pendidikan dan pengetahuan di dunia Islam harus memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan seks bagi anak dan remaja yang hampir mendekati usia baligh dengan pendekatan al-Quran dan al-Sunnah. Peranan orang tua dalam memberikan gambaran yang benar dan lurus, juga memberikan pendidikan yang jujur mengenai seks sangat menentukan terbentuknya si anak akan mempersepsikan apa yang diuicarakan dan didiskusikan orang tuanya. Oleh sebab itu, orang tua perlu berhati-hati mengenai hal ini. Seiring dengan perkembangan teknologi dalam segala bidang dan masuknya budaya global dari tiap-tiap Negara, mcnyebabkan adanya budaya dan gaya hidup global. Hal ini bias kita lihat bagaimana gencamya arus pomografi dalam tayangan televisi, video kaset, Laser Disk (LD), Video Compact Disk (VCD), Internet, dan berbagai gambar dalam majalah dan surat kabar bahkan dalam buku. Akibatnya, budaya rok mini, pakaian you can see, jeans ketat, kaos ketat dan menggantung, hingga gerakan tubuh erotis semakin sul:t dibendung dan menjadi pemandangan keseharian. Tak heran jika kasus-kasus pdecehan seksualpun semakin menggejala dan menjadi berita setiap hari.