Studi Komparatif Pemikiran Muhammad Abduh dan Hamka Terhadap Surah Al-Qadr

Abstract

Dalam Bulan Ramadan juga ada kejadian yang sangat mengagumkan dan istimewa sehingga keistimewaannya pun menjadi bahan pembicaraan yang tak habis­habisnya sepanjang masa. 1 Di antaranya yang menjadi istimewa adalah Lailatulkadar. Malam yang disambut dengan kegembiraan, kebahagiaan dan doa­doa dan sebagai wujud sambutannya meghasilkan bentuk-bentuk tradisi budaya keagamaan tertentu. Di Jawa Timur, umpamanya untuk menuggu dan menyambut Lailatulkadar, yaitu dengan cara selamatan "maleman" pada tanggal-tanggal ganjil bulan Ramadan di barengi dengan isi yang dibawa keliling desa. Seolah-olah hendak membawa cahaya kebenaran kepada penduduk desa itu. Mungkin ini memperlambangkan bahwa Lailatulkadar sebagai malam di mana menjadi awal turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad, yang merupakan peristiwa besar tiada tandingnya dalam sejarah umat manusia karena kemegahan dan keutamaannya yang dibawa untuk memikul kehidupan manusia seluruhnya. Di samping itu juga Lailatulkadar merupakan menjadi tumpuan harapan setiap muslim. Harapan apa? Mungkin harapan- harapan untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. Mungkin harapan untuk memperoleh pahala dan mungkin harapan untuk memperoleh yang lebih sederhana berupa rizeki, kekayaan sukses, hidup jodoh atau kedamaian dan kebebasan dari kesulitan yang panjang.