Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2273
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSayuti Ahmad Nasution-
dc.contributor.authorEius Fathiyatus Sa'adah, 99210099-
dc.date.accessioned2022-11-04T08:17:33Z-
dc.date.available2022-11-04T08:17:33Z-
dc.date.issued2005-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2273-
dc.description.abstractAllah telah banyak memberikan isyarat di dalam Alquran yang merupakan kitab suci umat Islam tentang kehancuran suatu kaum atau seseorang yang telah Allah timpakan azab, untuk dijadikan pelajaran agar manusia di muka bumi ini tidak mengulangi kesalahan atau kemunkaran yang telah mereka perbuat. Agama Islam datang ke dunia untuk membimbing manusia agar mencapai kebahagian dunia dan akhirat, oleh karena itu "tujuan sebenarnya dari agama Islam adalah membina manusia agar baik dan sehat, baik fisik maupun mental, intisari ajaran agama-agama juga berkisar pada masalah baik dan buruk (ma'ruf dan munkar),"1 yaitu perbutan mana yang baik dan membawa kebahagian dan perbuatan mana yang bersifat buruk dan jahat yang membawa kepada kemudharatan dan kesengsaran. Setiap manusia yang hidup di muka bumi tidak lepas dari perintah (amar) dan juga larangan (nahi), dia harus memerintah dan melarang sekalipun sendirian yaitu memerintah pada dirinya sendiri baik itu pada kebaikan maupun pada kemunkaran. Perintah artinya menuntut dikerjakannya sesuatu atau dipenuhinya suatu keinginan sedangkan larangan artinya adalah menuntut ditinggalkannya suatu perbuatan atau keinginan. Perintah tersebut adakalanya terhadap yang ma'ruf dan ada kalanya terhadap yang munkar. "Hamka sebagai seorang mufassir, beliau menafsirkan amar ma'ruf nahi munkar sebagai suatu dakwah".2 "Dakwah dapat bersifat internal dan ekstemal, dakwah terhadap umat Islam ataupun non Islam seperti yang pemah dilakukan oleh Rasulullah saw",3 pertama kali beliau berdakwah mengajak orang-orang terdekatnya kemudian setelah itu baru mengajak orang-orang di sekelilingnya. Kemudian dakwah ini diteruskan oleh para sahabat dan tabi'in ke seluruh dunia karena Islam adalah rahmat bagi alam. Dengan memerintahkan kepada seluruh umat manusia untuk menjalankan kebaikan dan melarang dari perbuatan keji adalah tanda dari keimanan seseorang, penyampaian dakwah dalam Islam bukanlah hal yang mudah untuk dijalankan oleh setiap orang, sedangkan kewajiban untuk menjalankan amar ma'ruf nahi munkar diperuntukan bagi setiap orang muslim sesuai dengan kemampuannya masing­masing. Banyak cobaan-cobaan yang harus dihadapi baik dari kalangan diri sendiri maupun dari sekeliling kita, karena beratnya beban ini Allah memberikan gambaran di dalam Alquran bahwa orang-orang yang mengerjakan amar ma'ruf nahi munkar adalah orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat seperti yang termaktub dalam surah Ali-Imron ayat 104.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectAmar Ma'rufen_US
dc.subjectNahi Munkaren_US
dc.subjectTafsir Al-Azharen_US
dc.titleAmar Ma'ruf nahi Munkar (kajian Tafsir Al-Azhar Surah Ali Imron Ayat 104)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Eius Fathiyatus Sa'adah_FULL.pdf
  Restricted Access
4.38 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
Eius Fathiyatus Sa'adah_BAB 1 DAN 5.pdf
  Restricted Access
944.67 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.