Tinjauan Islam tentang Hukum Membangun Masjid dengan Harta Hasil Judi

Abstract

Tegak dan runtuhnya ajaran Islam dalam masyarakat dapat dilihat dari keadaan masjid di dalam masyarakat itu sendiri. Sebab mesjid adalah lembaga yang paling utama bagi umat Islam, tempat mengadakan berbagai kegiatan keagamaan, mengerjakan shalat baik fardhu ataupun shalat-shalat lainya. Masalah pembangunan masjid, tidak lepas dari masalah ibadah dalam hubungan antara manusia dan khaliq-Nya (Allah), dan mu'amalah dalam hunbungan antara sesama manusia. Dalam hal ini, masjid adalah tempat menyembah Allah atau tempat beribadah lainya bagi umat Islam, dan dapat pula digunakan untuk mengadakan peringatan hari-hari besar Islam. Dalam hubungan antara sesama manusia, Islam mengatur tentang mu'amalah yang di antaranya terdapat larangan melakukan judi, Adanya larangan melakukan perjudian dalam Islam karena akibat perjudian tersebut akan merusak jiwa dan kehidupan, baik terhadap kehidupan si penjudi itu sendiri maupun kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Orang yang kalah berjudi akan goncang jiwanya dan akan berusaha untuk mendapatkan harta sebagai penggantinya dengan cara yang cepat dan mudah, tanpa mengindahkan norma-norma susila dan agama, seperti melakukan pencurian, perampokan, korupsi dan sebagainya. Sebaliknya apabila seseorang menang dalam perjudiannya hingga mendapatkan harta yang banyak, maka ia akan terdorong untuk mengeluarkan hartanya ke jalan yang sesat karena ia mendapatkan harta dengan cara yang mudah tanpa hams banyak berkerja. Biasanya ia menghamburkan hartanya untuk minum-minum yang memabukan, berzina dan perbuatan-perbuatan lainnya yang tidak bermanfaat serta dilarang oleh ajaran Islam.