Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2339
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Ahmad Syafi'ie Noor | - |
dc.contributor.author | Mahirah Saleh, 06310789 | - |
dc.date.accessioned | 2022-11-18T04:51:59Z | - |
dc.date.available | 2022-11-18T04:51:59Z | - |
dc.date.issued | 2011 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2339 | - |
dc.description.abstract | Sejak awal masa kanak-kanak setiap individu bergantung pada orang dewasa dalam hal kebutuhan-kebutuhan dasarnya. Ketika anak itu tumbuh dan berkembang mulailah ia merasakan dorongan melakukan segala-galanya menurut caranya sendiri. Sebagaimana tanaman yang memerlukan cahaya dan air, seorang anakpun memerlukan dorongan semangat, tetapi sangat disayangkan bahwa justru si anak yang memerlukan dorongan semangat jarang sekali mendapatkannya, akan tetapi reaksi orang tua yang timbul adalah sebagai akibat dari kelakuan mereka yang salah, yang membuat keberaniannya menurun dan mengakibatkan mereka memberontak. Tujuan memberi dorongan semangat bagi si anak adalah untuk memperkuat rasa kepercayaaan si anak terhadap dirinya sendiri, orang tua hams meyakinkan si anak bahwa ia merupakan anggota masyarakat yang berharga, sebagaimana dia adanya, bukan sebagaimana dia diharapkan. Untuk itu orang tua hams mengukuhkan keberanian si anak , sifat keberanian ini akan dapat terlihat melalui sifat pengakuan secara terbuka atas kekurangan- kekurangan yang ada pada dirinya sendiri. Banyak sekali anak-anak dan juga orang-orang dewasa yang menyimpang dan tak berhasil mencapai tujuan-tujuan dan kemungkinan- kemungkinan yang sesungguhnya, yaitu karena mereka selalu berusaha untuk menjadi manusia yang sempurna tak berkekurangan. Segala fikiran dihabiskan untuk menilai apakah mereka akan dapat berhasil atau tidak, hanya mereka yang tidak berfikir demikianlah yang akan dapat menggunakan energinya untuk menghadapi tuntutan-tuntutan suatu situasi dan untuk menanggulangi masalah- masalah yang timbul. Usaha yang selalu ditujukan untuk mencapai kesempurnaan akan mengakibatkan terlantarnya spontanitas dan kreativitas, untuk itu orang tua harus dapat menaruh kepercayaan terhadap kekuatan si anak, anak-anak yang kurang percaya terhadap dirinya atau kurang menghargai dirinya sendiri akan mengembangkan sifat- sifat nakal dalam dirinya, mereka akan menyerah atau mundur jika dihadapkan kepada suatu tugas yang mungkin dapat membingungkannya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Disiplin | en_US |
dc.subject | Tanpa Hukuman | en_US |
dc.subject | Perkembangan Sikap | en_US |
dc.subject | Tanggung Jawab | en_US |
dc.subject | Sikap Mandiri | en_US |
dc.title | Urgensi Disiplin tanpa Hukuman Bagi Pengembangan Sikap Tanggung Jawab dan Sikap Mandiri Anak Usia 6-12 Tahun dalam Lingkungan Keluarga | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Mahirah Saleh_FULL.pdf Restricted Access | 7.95 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
Mahirah Saleh_BAB 1 DAN 5.pdf Restricted Access | 2.01 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.