Efektivitas Metode Talaqqi & Musyafahah Dalam Pembelajaran Tahfizh Al-Qur'an

Abstract

Pada tanggal 30 Juli 2015 mahasiswi IIQ melaksanakan kegiatan matrikulasi tahfizh selama dua minggu, sebagai bimbingan awal tahsinul Qur‟an bagi mahasiswi baru, selanjutnya masuk awal perkuliahan pada bulan September yang dibekali dengan mata kuliah tahsinul Qur‟an, selanjutnya bimbingan tahfizh yang menjadi program wajib IIQ Jakarta. Selama proses perkuliahan para mahasiswa diwajibkan setoran tahfizh dan diakhir semester, kampus bekerja sama dengan LTQQ untuk melaksanakan Ujian tahfizh sebagai syarat mengikuti Ujian Akhir Semester yang dilaksanakan pada bulan Juni 2016, Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta melaksanakan ujian tahfizh untuk semua Fakultas. Dalam hal ini peneliti mengkhususkan pada mahasiswa IIQ Fakultas Ushuluddin Program tahfizh 30 juz. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan melaporkan kejadian terkait dengan penerapan metode talaqqi & musyâfahah di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta dengan memberikan analisis dan kritik dari setiap kejadian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan desktiptif kritis analisis, yaitu penulis mengungkapkan kejadian dengan sebenarnya, dengan cara melaporkan setiap kejadian, memberikan analisis serta kritik terkait dengan penelitian yang penulis angkat pada tesis ini dengan menggunakan pendekatan studi kasus (case study). Peneliti sebagai human instrument, dalam penulisan tesis ini, mengolah data dengan menggunakan teknik interview atau wawancara, observasi lapangan dan study dokumentasi serta merujuk kepada Al-Qur‟an surat Al-Qiyamah [75]: 16-19, Hadist Nabi serta pendapat para ulama & buku- buku yang terkait dengan penelitian penulis. Hasil analisis menyimpulkan bahwa: (1) IIQ Jakarta menggunakan metode talaqqi & musyâfahah dalam pembelajaran tahfizhul qur‟an, (2) Dalam pelaksanaannya metode talaqqi & musyâfahah ini memiliki beberapa kendala diantaranya kurangnya bacaan para mahasiswa dalam memahami kaidah-kaidah ilmu tajwid secara benar. (3) Problem tahfizhnya diantaranya yaitu karena mengejar target hafalan, dari segi waktu, banyaknya kegiatan baik di IIQ maupun di luar serta aktif dalam organisasi. (4) Adapun kendala para penghafal 30 juz adalah kurangnya xvii muroja‟ah sendiri, merasa sudah bisa, mengulur-ulur waktu dan kurang memperhatikan peraturan terkait dengan batas setoran dan ujian tahfizh. Adapun penguat penulis dari hasil penelitian. Penulis menemukan beberapa point penting di lapangan. (1) Bimbingan matrikulasi tahfizh yang diselenggarakan oleh LTQQ (Lembaga tahfizh & Qira‟at Al-Qur‟an); (2) Bimbingan tahsinul Qur‟an; (3) Bimbingan tahfizhul Qur‟an dan (4) ujian dan kompre tahfizh. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dari bulan Mei hingga bulan Agustus 2016, penulis menemukan bahwasanya penggunaan metode talaqqi & musyâfahah efektif digunakan dalam pengembangan tahfizhul qur‟an di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Terbukti (1) Dengan penggunaan metode ini dapat meminimalisir kesalahan dalam membaca, selain itu metode ini juga banyak manfaatnya, diantaranya yaitu: semakin melekat hafalan yang didapat, terjaga kualitas hafalan dan semakin fokus dalam menghafal Al-Qur‟an; (2) Talaqqi & musyâfahah ini tetap dijalankan oleh para alumni IIQ baik para alumni yang berada di wilayah ciputat maupun yang berada diluar ciputat. Banyak para alumni-alumni ini yang membentuk majlis-majlis ta‟lim maupun majlis sima‟an Al-Qur‟an demi menjaga kualitas hafalan; (3) Metode talaqqi & musyâfahah sangat efektif dalam memudahkan para penghafal Al-Qur‟an di IIQ Jakarta, karena metode ini dapat menjaga orisinitas kualitas hafalan para penghafal Al-Qur‟an di IIQ. Dan metode ini juga dapat membantu kualitas tahsinul qur‟an mahasiswa,, sehingga ketika mahasiswa tidak mengikuti tahsin maka kualitas hafalannya tidak dapat dipertanggungjawabkan; (4) Metode talaqqi & musyâfahah juga sangat berguna bagi mahasiswa IIQ, terbukti dengan penggunaan metode ini dapat menghasilkan para qari‟ qariah hafizh hafizhah dan mufassir mufassirah yang unggul dalan event MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur‟an) & STQ (Seleksi Tilawatil Qur‟an) baik ditingkat kota, propinsi, Nasional maupun Internasional.