Islam Inklusif Menurut Muhammad Abduh (Studi Penafsiran Muhammad Abduh Surah Al-Baqarah Ayat 62 dalam Tafsir Al Manar)

Abstract

"Pada era globalisasi masa kini, umat beragama dihadapkan pada serangkaian tantangan baru yang tidak terlalu berbeda dengan apa yang pernah dialami sebelumnya, pluralisme agama, kon:flik intern atau antar agama, adalah fenomena nyata. Dimasa lampau kehidupan keagamaan relatif lebih tentram karena umat-umat beragama bagaikan kamp-kamp yang terisolasi dari tantangan-tantangan dunia luar. Sebaliknya masa kini tidak sedikit pernyataan kritis yang harus ditanggapi oleh umat beragama yang dapat diklasifikasikan rancu atau merisaukan." Agama datang untuk kedamaian dan kerukunan hidup manusia yang berlandaskan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, semua agama mengajarkan prinsip dasar saling mengasihi, mencintai dan menyayangi antar sesama manusia. Agama sebagai keyakinan, sebegitu jauh telah menjadi spirit dan pendorong proses perubahan sosial, karena itu dalam batas-batas tertentu beragama dinilai sebagai kebutuhan mutlak, namun agama yang diharapkan membawa misi rahmat bagi seluruh alam mungkin tidak lagi menunjukan peranannya secara signifikan karena telah terkontaminasi oleh kepentingan politik, budaya dan sosial.