I'jaz Adadi dalam Al-Qur'an telaah terhadap karya Abdul Razzaq Naufal

Abstract

Al Quran merupakan kitab suci yang Shalih fl Kulli Zaman, kemu'jizatannya takkan lekang oleh waktu dan takkan usang oleh tempat. Sejak zaman Nabi, Al Quran telah memberikan daya tarik yang luar biasa bagi para sastrawan Arab karena keindahan bahasa dan susunan kata-katanya. Sampai saat inipun kemu'jizatan Al Quran telah teruji dengan banyaknya penemuan­penemuan ilmiah yang terinspirasi oleh ayat-ayat Al Quran. Disamping itu, Al Quran juga mempunyai fungsi sebagai hudan linnas, petunjuk bagi seluruh manusia. Al Quran dengan kandungan maknanya telah memberikan pedoman bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Hal ini dapat dimengerti karena salah satu devinisi Al Quran adalah Kitabu Hidayatin wa l'jazin, atau Al Quran adalah kitab petunjuk dan kitab mu'jizat. Batasan (qayyid) inilah yang mengecualikan hadis Nabi SAW yang walaupun punya unsur hidayah tapi tidak sebagai mu'jizat, begitu juga dengan kitab samawi terdahulu. Pada masa Nabi-nabi terdahulu antara unsur hidayah dan mu'jizat terpisah. Kitab Taurat adalah kitab hidayah tapi bukan kitab mu'jizat. Kemu'jizatan Nabi Musa as terletak pada tongkat dan tangannya, begitu pula Nabi Isa yang dapat menghidupkan orang mati, dan sebagainya.