Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2419
Title: Indeksasi Atraf Hadis dalam 50 Kitab Populer di Indonesia (Hadis-hadis dengan Permulaan Huruf Lam)
Authors: Iffaty Zamimah, 0321 0195
Advisor: Ahmad Fudhaili
Issue Date: 2008
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Skripsi ini merupakan indeksasi dari hadis-hadis Rasulullah SAW yang dihimpun dari 50 kitab-kitab populer, yakni 25 kitab populer di Dunia dan 25 kitab populer di Indonesia, dengan pengkhususan indeksasi hadis yang memiliki awal matan huruf lam. Selanjutnya, hadis-hadis tersebut disusun menggunakan metode atraf (penyebutan awal atau ujung dari matan hadis) dan berdasarkan urutan mu 'jam 'arabi yakni pengurutan hadis secara alfabetis sesuai huruf hijaiyah yang dimulai dari alif sampai ya' serta bersifat pengumpulan. Tidak jauh berbeda dengan kitab-kitab a!raf yang sudah ada, indeksasi atraf hadis ini kemudian disusun dengan disertai rumus-rumus dan petunjuk keberadaan atraf tersebut yang mana kemudian pengkaji hadis dapat merujuk kepada kitab aslinya. Geliat perkembangan terhadap kajian hadis maupun ilmu hadis mulai berkembang pada masa khalifah Umar bin 'Abdul 'Aziz (99-101 H). Pada masa beliau, hadis telah mulai dibukukan sehingga menarik bagi ulama-ulama klasik untuk mengembangkan kajian hadis, baik dari segi kualitas maupun kuantitas pengumpulan. Secara spesifikasi perkembangan hadis pada abad I, II, dan III hadis berturut-turut mengalami masa periwayatan, penyaringan, penulisan serta pembukuan. Adapun memasuki abad keempat hijriah, penelitian hadis mulai memasuki ranah yang lebih tinggi, yakni dihafal, penertiban, penambahan, penyelidikan serta penghimpunan. Selanjutnya dari mulai 656 H sampai sekarang ditujukan untuk mengklarifikasikan hadis, menghimpun hadis-hadis yang sejenis sifat-sifat isinya dalam satu kitab hadis dan pentashihan. Kajian khusus terhadap atraf sebenarnya telah dikenal dan digunakan menjelang berakhimya abad pertama Hijriyah. Namun, metode atraf_ini lebih banyak berkembang pada abad ke-4 dan ke-5 Hijriyyah. Ulama yang pertama kali memakai metode ini adalah Ibnu Sirin (w. 110 H/718 M). Selanjutnya muncul karya-karya mereka yang tak terhitung jumlahnya. Sampai sekarang, karya-karya ulama dalam bidang tersebut sangat beragam jenis dan spesifikasinya. Di antaranya adalah ma 'ajfm, atraf kitab-kitab hadis, mafatfh, faharis dan lain-lain. Sebagian besar maksud dan tujuan penyusunan kitab-kitab tersebut adalah untuk memudahkan para pengguna kitab-kitab inti atau asli sebagai rujukan mencari hadis. Pada konteks Indonesia, hadis juga mengalami perkembangan. Walaupun pada mula kemunculan pesantren-pesantren di Nusantara hadis belum dibakukan sebagai kajian intinya, namun sebenarnya sejumlah hadis-hadis secara inheren telah ada pada kitab-kitab kuning, tidak terbatas pada kajian fiqh dan ushul fiqh, namun juga ada pada kajian akhlaq, tasawuf, maupun tafsir. Dengan dasar ingin melestarikan kitab-kitab kuning yang sudah mendarah daging dalam kehidupan intelektual pesantren, indeksasi atraf hadis-hadis yang terdapat dalam 50 kitab populer ini dilakukan dengan pengecualian tanpa adanya pengujiap. secara kualitatif.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2419
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Iffaty Zamimah_FULL.pdf
  Restricted Access
55.55 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.