Dakwah dalam Al-Qur’an

Abstract

Dakwah dalam islam mengaktualisasi iman dalam suatu aktivitas manusia beriman dalam aspek kemasyarakatan yang dilakukan secara teratur, terarah dan terkordinasi untuk mewujudkan ajaran islam dalam seluruh aspek kehidupan. Adanya interaksi dakwah islam dengan realitas sosial maka dakwah islam akan bersifat dinamis apabila pelaksanaannya dapat berpengaruh terhadap realitas sosial di sekitarnya. Dakwah islam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para nabi sebelumnya begitu dinamis dan dalam waktu yang singkat dalam membentuk relitas sosial baru. Tugas para da’i tidak mudah dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat, tidak hanya tampil di mimbar dan bicara di podium, mekanisme dakwah perlu disiapkan secara matang, terarah dan terencana baik materi, metode maupun sarana dan prasarana yang digunakan dalam dakwah, yang tujuannya guna menetapkan masyarakat yang sejahtera baik di dunia dan akhirat. Penelitian ini menggunakan metode tafsir maudhu’i. Pendekatan dari penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tekhnik penelitian dengan riset kepustakaan (library research) dengan cara mengumpulkan dan mengkaji bahan-bahan literatur. Dakwah dalam Al-Qur’an artinya mengajak, menyeru dan menyampaikan untuk berbuat kebajikan dan menjauhi perbuatan munkar kepada seluruh umat manusia, baik yang sudah beriman maupun belum untuk menuju kehidupan yang sesuai petunjuk Allah dalam Al-Qur’an. Secara khusus, dakwah merupakan kewajiban ulama yang menguasai ilmu dakwah dan memiliki keahlian di bidang dakwah. Metode dakwah dalam Al-Qur’an, sebagaimana Nabi Muhammad diutus oleh Allah sebagai pemberi peringatan, pemberi kabar gembira dan pemberi nasehat yang baik dalam memperbaiki akidah dan akhlak seluruh umat manusia di dunia. Dalam pelaksanaan dakwah ada beberapa metode yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang diungkapkan dalam Al-Qur’an yakni bijaksana, nasehat yang baik, berdiskusi dengan cara yang baik. Pendekatan dakwah ini meliputi sikap toleran, egaliter, ikhlas dan kasih sayang. Keberhasilan dakwah dilihat dalam proses pelaksanaannya, ada dua metode yang harus diperhatikan yaitu pendekatan teoritis dan pendekatan praktis.