Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2455
Title: Metode Dakwah dalam Kisah Al-Qur’an (Studi Analisa: Surah Al-Kahfi)
Authors: A. Baiti Albadru, 299410056
Advisor: Ahsin Sakho Muhammad
Hamdani Anwar
Issue Date: 2002
Publisher: Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Para ulama mufassirin mengemukakan pendapatnya tentang surah Al Kahfi antara lain mereka menyatakan bahwa surah Al Kahfi mengandung masalah rahmat dan ilmu iman dan materialisme, perbaikan aqidah, perbaikan pola piker dan pandangan serta perbaikan nilai-nilai agama dan kemasyarakatan dengan parameter qaidah Islam. Surah Al Kahfi mengandung isi tentang penetapan ke Maha Kuasaan Al Khaliq terhadap makhluknya serta pembuka takbir tentang wahyu yang lahir dan wahyu yang rahasia. Surah ini isinya tersusun secara sistematik, jelas tujuannya, rapi susunannya, saling terkait isinya dari awal sampai akhir arti yang satu sebagai titik temu ayat-ayatnya, tanda-tandanya, tamsil-tamsilnya, kisahnya, janjinya, ancamannya, peringatannya, penjelasannya, metode-metode dakwah dalam Pendidikan yang terdapat di dalamnya. Surah ini dinamai surah Al Kahfi (Goa yang besar) karena didalamnya terdapat kisah 7 orang pemuda beriman yang berlindung di dalamnya dan tertidur selama 309 tahun isi dan ruh yang menghubungkan empat kisah di dalamnya adalah pada kalimat Masyaallah La Quwwata Illa Billah kisah dalam surah ini termasuk kisah yang haq. Kisah yang sempurna yang terdapat dalam Al Kahfi adalah kisah pemuda Ash hab Al-Kahfi kisah dua orang sahabat yang memiliki dua kebun- kisah pertemuan antara Nabi Musa. A.s dan Nabi Khidir. A.s serta kisah raja Dzulqarnain, seorang raja muslim yang pernah berkuasa di timur, barat dan utara. Metode-metode dakwah yang terdapat dalam empat kisah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pada kisah pemuda Ash hab Al Kahfi terdapat metode Uzlah dan Hijrah sebagai Metode dakwah. 2. Pada kisah pemilik kebun terdapat metode jidal dan metode hiwar sebagai metode dakwah. 3. Pada kisah pertemuan antara Nabi Musa as dan nabi Khidir as terdapat metode tanya jawab, metode takwil dan metode ikhtibar sebagai metode dakwah. 4. Pada kisah raja Dzulqarnain terdapat metode dakwah pada sifat-sifat mulia Dzulqarnain (Bijaksana, Adil, Zuhud, Tawadhu’) metode tabsyir, Indzar, wa’ad wal wa’id, bil hal sebagai metode dakwah. 5. Metode dasar dalam ilmu dakwah yang terdapat pada surah An-Nahl: 125, sudah menjiwai dan meliputi seluruh metode dakwah yang tersebut dalam empat kisah yang terdapat dalam surah Al Kahfi yang mulia.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2455
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
299410056-A. Baiti Albadru.pdf
  Restricted Access
299410056-Tesis28.24 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.