Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2464
Title: Proses Penciptaan Manusia dan Teori Evolusi dalam Perspektif Al-Qur’an
Authors: Asmil Ilyas, 299410089
Advisor: Hamdani Anwar
Badri Yatim
Issue Date: 2002
Publisher: Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Penciptaan manusia dalam Al-Qur’an menyatakan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk paling sempurna di antara seluruh makhluk yang ada di alam semesta. Kelebihan-kelebihan manusia menjadikan para ilmuan merasa terdorong untuk meneliti lebih jauh mengenai hakikat dan eksistensi manusia dari berbagai sudut pandang. Penelitian tersebut pada akhirnya menghasilkan berbagai disiplin ilmu yang cukup variative seperti kedokteran, psikologi, biologi, kimia, sosiologi, antropologi, linguistic, filsafat dan lain sebagainya, selain itu para ilmuan juga tertarik untuk meneliti asal usul dan proses penciptaan manusia. Penelitian yang dilakukan juga dikaitkan dengan penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Penafsiran mengenai ayat asal usul dan penciptaan manusia semakin banyak dibicarakan terutama setelah munculnya beberapa penemuan mengenai hal tersebut. Charles Darwin mencoba mengemukakan gagasannya mengenai proses penciptaan manusia dalam sebuah teori yang dikenal dengan teori evolusi. Menurut teori ini manusia dijadikan dari makluk yang sederhana dan selanjutnya mengadakan evolusi hingga menjadi manusia sempurna seperti sekarang ini. Gagasan tersebut menimbulkan kontroversi di kalangan cendikiawan muslim. Dalam menaggapi teori tersebut, secara umum para intelektual muslim terbagi ke dalam dua mazhab. Perbedaan penafsiran yang digunakan oleh kedua mazhab membuat peneliti untuk mengadakan pengkajian dan penelusuran langsung ke sumber aslinya yaitu Al-Qur’an. Penelitian yang dirancang menggunakan metode hermeneutic dengan pendekatan tafsir maudhu’i. Jenis data yang digunakan untuk menyempurnakan penelitian ini yaitu data-data primer dan sekunder. Data primer yang diambil dari buku-buku yang menjadi rujukan. Sedangkan data sekundir berupa kitab-kitab tafsir seperti tafsir al-Qurthubi, Ibnu Katsir, Al-Tahabri, Muhammad al-Razi, Al-Jalalain dan lain sebagainya. Dari hasil penelitian bahwa dalam menafsirkan ayat-ayat tentang penciptaan manusia, para mufassir dapat diklasifikasikan kepada dua kelompok yaitu mufassir tekstual dan mufassir kontekstual. Mufassir tekstual adalah mufassir yang menafsirkan ayat sesuai dengan arti verbal ayat-ayat itu kata demi kata, sedangkan mufassir kontekstual adalah mufassir yang menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an bukan hanya terbatas pada arti verbal ayat-ayat, tetapi juga merujuk pada relevansi teks itu dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses penciptaan manusia dalam Al-Qur’an terbagi kepada empat kategori, yakni proses penciptaan Adam AS dan Hawa, Isa AS, dan proses penciptaan manusia secara umum. Tujuan penciptaan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi, agar tugas kekhalifahan itu dapat berjalan dengan baik. Kesesuaian Al-Qur’an dan sains dalam teori evolusi makhluk hidup antara lain terkait denga nasal usul makhluk hidup. Al-Qur’an dan sains sama-sama sepakat untuk menyatakan bahwa air adalah sumber segala makhluk hidup, selain itu Al-Qur’an sains juga meyakini adanya proses penyempurnaan makhluk hidup dari yang sederhana menuju kesempurnaan. Proses ini terjadi dengan jelas dalam kasus penciptaan manusia biasa dalam Rahim seorang ibu. Seleksi alamiah terhadap makhluk hidup dalam versi sains diyakini juga sebagai seleksi ilahiah dalam versi Qur’an.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2464
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
299410089-Asmil Ilyas.pdf
  Restricted Access
299410089-Tesis10.57 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.