Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2465
Title: | Perempuan dalam Al-Qur’an: Kritik Terhadap Isu Jender di Indonesia |
Authors: | Siti Masrifah, 298410020 |
Advisor: | Huzaemah Tahido Yanggo Ahmad Munif Suratmaputra |
Issue Date: | 2002 |
Publisher: | Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Di dalam Al-Qur’an banyak diungkap tentang perempuan dan yang akan menjadi obyek penelitian. Agar persoalan keperempuanan bisa didudukkan para proporsi yang sebenarnya, peneliti akan mengkritisi dari dua perspektif pemahaman yakni perspektif pemahaman yang konvensional dan yang liberal terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan Al-Sunnah yang membahas tentang keperempuanan dan mengkritisi Gerakan feminisme (barat) dilihat dari perspektif al-Qur’an tentang kehormatan perempuan. Berbagai permasalahan dan hambatan bagi perempuan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya yang belum dapat terealisasikan disebabkan pemahaman yang kurang tepat terkait kesetaraan dan keadilan jender. Dikalangan pemuka agama, akademik dan masyarakat memberikan penafsiran yang bervariasi, dan itu bisa menghambat upaya pemberdayaan perempuan itu sendiri. Kehormatan dan kemuliaan kaum perempuan yang dinyatakan oleh Al-Qur’an dan al-Sunnah terbentuk bukan karena adanya kesetaraan jender atau adanya kesamaan hak dan kewajiban antara kaum lelaki dan perempuan dalam berbagai hal, melainkan pada pelaksanaan peran dan fungsi perempuan secara benar dan ditunaikannya hak dan kewajiban perempuan sebagaimana mestinya. Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka tantangan yang dihadapi perempuan pun semakin berat, pemahaman nilai-nilai agama juga mulai luntur denagn masuknya nilai-nilai modern. Penelitian ini menggunakan kajian perpustakaan yang semua datanya berasal dari bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan ayat-ayat tentang perempuan yang ada hubungannya denga isu jender. Sumber primernya adalah kajian dn telaah kritis terhadap ayat-ayat yang bias jender. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara analisis. Dalam melakukan penafsiran ayat-ayat al-Qur’an yang terkait pokok masalah dipergunakan metode Maudhu’i (tematik). Dari hasil penelitian bahwa sejumlah Nash al-Qur’an dan al-Sunnah yang dinilai bias jender itu ternyata tidak cukup bisa mereduksi objektivitas penghormatan yang diberikan al-Qur’an kepada kaum perempuan. Di Indonesia wacana jender berkembang cukup pesat, perkembangan itu ditandai dengan munculnya beberapa aliran jender di Indonesia, dari gagasan jender yang berparadigma Islam sampai jender yang berparadigma barat. Perjuangan kaum perempuan di Indonesia dalam menuntut kesetaraan dan keadilan jender akan berhasil dengan efektif jika tetap menempatkan ajaran islam sebagai acuan dan paradigma gerakan. Bias jender yang terjadi di Indonesia maupun di beberapa negara lain, bukan disebabkan tidak adanya dukungan agama, melainkan persoalan tidak ditunaikannya hak dan kewajiban kaum perempuan dan laki-laki sebagaimana mestinya. Perjuangan kaum perempuan di Indonesia yang menuntut kesetaraan dan keadilan jender akan berhasil dengan efektif jika tetap menempatkan ajaran islam sebagai acuan dan paradigma gerakan. Dalam konteks kehidupan umat islam di Indonesia yang Sebagian besar menganut pemahaman keagamaan yang moderat dan dukungan ulama generasi baru yang juga cenderung moderat dalam menyikapi problem jender. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2465 |
Appears in Collections: | Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
298410020-Siti Masrifah.pdf Restricted Access | 298410020-Tesis | 12.17 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.