Implikasi Keadilan Al-Qur’an Terhadap Kesejahteraan Manusia dalam Bidang Hukum, Sosial-Ekonomi dan Antar Golongan Manusia

Abstract

Al-Qur’an membawa Amanah kepada setiap manusia untuk berlaku adil karena memperoleh keadilan merupakan hak asasi bagi setiap manusia dan salah satu dimensi kemanusiaan dalam islam adalah menegakkan keadilan. Keadilan dianggap sebagai keutamaan moral yang paling penting karena berkaitan dengan jaminan akan hak setiap orang. Keadilan dalam islam diatas segala-galanya dan menegakkan keadilan merupakan suatu kewajiban agama yang diperintahkan Allah, maka seluruh orang beriman harus mempertahankan keadilan meskipun hal itu akan merugikan diri sendiri, orang tua, sahabat dan sanak famili tanpa membedakan antara yang kaya dan miskin. Adil menurut islam adalah memberikan sesuatu kepada yang berhakmenerimanya tanpa membeda-bedakan antara yang menuntut dan yang dituntut dan tidak dipengaruhi oleh atribut kemanusiaan, seperti kemuliaan, keturunan, pangkat, jabatan, kekayaan, kekuatan, kelemahan, pihak musuh ataupun karib kerabat. Keadilan hukum adalah keadilan yang menempatkan semua orang dihadapan hukum dan perundang-undangan dalam posisi yang sama. Keadilan dalam hal ini tidak membeda-bedakan status sosial seseorang. Dihadapan hukum semuanya adalah sama. Martabat dan kehormatan manusia dalam pandangan al-Qur’an adalah anugerah Allah SWT. Oleh karena itu tidak ada suatu kekuatan pun yang dapat merusak dan menghancurkannya, kecuali sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan Allah. Konsep keadilan sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an tidaklah utuh kalua pemahamannya hanya dibatasi pada keadilan hukum semata. Keadilan hukum saja tidaklah cukup, karena tanpa keadilan sosial ekonomi masih dapat timbul ketimpangan-ketimpangan yang tajam diantara kelompok masyarakat. Keadilan sosial-ekonomi merupakan implikasi keadilan yang paling kuat disamping keadilan hukum. Penelitian menggunakan kajian kepustakaan (library research), yaitu semua sumber datanya berasal dari bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan upaya memahami konsep keadilan yang diajarkan al-Qur’an. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan tafsir. Untuk menganalisis data ini dipergunakan juga metode analisis isi. Analisis isi adalah Teknik penelitian yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan sistematis. Hasil penelitian ini bahwa istilah adil menurut al-Qur;an disebut juga dengan al-qisth, al-wasath, al-wazn dan al-wasth. Keadilan menurut al-Qur’an adalah perlakuan yang sama dalam berbagai situasi yang secara objektif sama dan terhormat terhadap hak semua pihak. Karena, bersikap adil merupakan suatu tuntutan moral dasar manusia, tidak terjebak dengan hawa nafsu sehingga menyebabkannya melakukan ketidakadilan. Keadilan yang diajarkan al-Qur’an mencakup seluruh lapangan dan aktivitas kehidupan manusia, karena itu keadilan harus direalisasikan dalam bentuk perkataan dan perbuatan, baik dalam kehidupan keluarga, sosial, ekonomi maupun politik. Keadilan hukum, sosial, ekonomi, dan hubungan antar golongan manusia dapat ditegakkan dengan menekankan persamaan manusia dan menghindarkan segala bentuk kepincangan sosial yang berpangkal dari ketidakseimbangan ekonomi atau disqualibrium. Apabila keadilan tidak ditegakkan dalam berbagai dimensi kehidupan manusia, maka kehancuran di muka bumi akan melanda seluruh umat manusia. Keadilan merupakan sunnatullah yang wajib dijaga, dilestarikan dan diamalkan dalam kehidupan manusia.