Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2470
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHuzaemah Tahido Yanggo-
dc.contributor.advisorAhsin Sakho Muhammad-
dc.contributor.authorZainuddin Anwar, 299410086-
dc.date.accessioned2022-12-05T07:23:29Z-
dc.date.available2022-12-05T07:23:29Z-
dc.date.issued2002-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2470-
dc.description.abstractKepemimpinan dalam Al-Qur’an disebut dengan Imamah atau Khalifah. Secara umum, bahwa imam itu seseorang yang memimpin, yang mengarahkan, atau yang memberikan petunjuk kepada umat, baik dalam jumlah sedikit (kelompok kecil) ataupun dalam jumlah banyak (kelompok besar). Jadi pemimpin memberikan motivasi untul melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi semua larangannya. Realitas menunjukan bahwa manusia itu makhluk sosial yang memerlukan satu sama lain. Jika tidak ada peraturan dan sekaligus pemipinnya, maka akan terjadi benturan kepentingan dan bentrokan yang berakibat bisa saling membunuh. Pemimpin yang melepaskan syariat dan karakter kepemimpinannya, maka akan membawa kehancuran umat. Sehubungan perlu adanya imam, maka imam itu mempunyai tanggung jawab yang besar baik moril ataupun materil, baik lahir maupun bathin. Karena imam adalah ikutan umatnya, maka praktis imam itu memberikan contoh dalam berbagai hal, baik berwujud fisik seperti pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan sebagainya juga yang bersifat spiritual dan akhlak al-karimah seperti bersifat sabar, jujur, adil, Amanah dan menghindari perilaku yang buruk. Jika imam mampu menunjukkan keunggulan-keunggulannya maka imam akan memiliki predikat panutan bagi para pengikutnya. Penelitian ini bersifat kepustakaan murni karena sumber data utama adalah kitab tafsir Al-Mizan karya Al-Allamah Thabathaba’I, di samping itu juga menggunakan buku-buku lain. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan metode deduktif-induktif dan analisis komparatif. Hasil penelitian ini menurut Thabathaba’i terkait kepemimpinan adalah bermula dari kepemimpinan Nabi Ibrahim As yang disebut Imam atau Imamah. Imamah adalah maqam yang diberikan Allah kepadanya sebagai hambanya. Selanjutnya Ibrahim diangkat sebagai Nabi, disusul sebagai rasul, dan diakhiri dengan pengangkatan pada maqam tertinggi yaitu Imam. Ul Al-Amri adalah para imam yang ma’shum dari seluruh ucapan dan perbuatan mereka dan harus ditaati secara mutlak, karena perintah ketaatan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan perintah taat kepada Allah dan Rasulnya, tanpa satu syarat dan Batasan apapun. Imam tidak menerima wahyu, hanya memiliki ketetapan dan pendapat yang didasarkan kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Ul Al-Amri memiliki misi untuk memelihara dan melestarikan agama sepanjang zaman. Kema’shuman memiliki posisi sentral dalam system keimamahan yang mana didasarkan kepada janji Allah, bahwa imam tidak dianugrahkan kepada yang zhalim. Wilayah bermakna pemimpin dan bermakna penolong, juga mengandung makna hakiki yaitu adanya kesucian dan kedekatan ruhaniah atau spiritual dengan Allah SWT. Bila Thabathaba’I mengarahkan wilayahnya kepada para washi yaitu Ahlu Al-Bait yang dikokohkan oleh ayat-ayat yang turun di Ghadir khum dan ayat tathhirir. Kewilayahan yang sempurna bertumpuk pada Imam Ali dengan mengacu pada QS Al-Maidah/5: 55-56, yang harus diterima dan itulah makna bai’at (pengokohan kewilayahan di kalangan Syi’ah). Golongan sunni mengkritisi ayat-ayat turun di Ghadir Khum ternyata ayat-ayat itu tidak merujuk kepada kwilayahan Ali dan keturunannya, maka ketaatannya tidak mutlak dan berdampak kepada persyaratannya dari zaman ke zaman. Bertitik tolak dari keimamahan, Ul Al-Amri dan kewilayahan menimbulkan pemikiran tentang hubungan Islam dan negara yaitu menyatunya kepemimpinan spiritual dan politik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectAyat-Ayat Kepemimpinanen_US
dc.subjectTafsir Al-Mizan Tentang Kepemimpinanen_US
dc.titleKajian Penafsiran Ayat-Ayat Kepemimpinan dalam Tafsir Al-Mizanen_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
299410086-Zainuddin Anwar.pdf
  Restricted Access
299410086-Tesis17.03 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.