Pendidikan Keluarga oleh Rasulullah SAW (Kajian Terhadap Hadits-Hadits dalam Kitab Riyadl al-Shalihin)

Abstract

Pendidikan memberikan pengembangan potensi-potensi yang terpendam dan tersembunyi. Manusia mempunyai bakat dan kemampuan bila digali memiliki beragam intelektual, Pendidikan islam lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam perbuatan, baik bagi kepentingan pribadi maupun orang lain. Disisi lain Pendidikan islam tidak hanya teoritis, ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal. Semantara itu penanggung jawab untuk menyampaikan dan memelihara nilai-nilai islam itu terfokus kepada tiga pihak yakni orang tua, masyarakat dan pemerintah. Mengingat Pendidikan dalam keluarga sangat menentukan kelanjutan anak, maka orang tua dituntut untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk anaknya. Kedua orang tua harus dapat menemukan metode yang tepat untuk menyampaikan nilai-nilai dan juga harus bisa memberikan contoh teladan sebagai keberhasilan Pendidikan. Landasan dalam Pendidikan islam selain Al-Qur’an adalah hadits Rasulullah, termasuk pula di dalamnya Pendidikan dalam keluarga harus bersandar kepada keduanya. Metode yang dipakai dalam mendidik keluarganya, nilai-nilai disampaikannya, pengawasan yang dilakukannya dapat ditiru dalam dunia Pendidikan islam saat ini. Manusia disebut berakhlak mulia apabila segala tindakannya sesuai dengan segala perintah dan larangan Allah SWT, kesemuanya itu berlandaskan kepada Al-Qur’an dan hadits. Dalam kitab Riyadl al-Shalihin, dengan didasari teori-teori Pendidikan yang penulis baca, ditemukan beberapa hadits yang dapat digolongkan sebagai hadits-hadits Pendidikan. Hal tersebut dilihat dari ciri-ciri hadits, dimana isi hadits tersebut berkaitan dengan Pendidikan. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian terhadap kitab Riyadl al-Shalihin. Penelitian dibagi menjadi dua bagian, pertama penelitian yang bersifat kepustakaan, sumber data utama kitab Riyadl al-Shalihin dan kitab-kitab lainnya. Kedua, penelitian yang bersifat lapangan dalam memperoleh data penunjang dalam penggunaan kitab. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deduktif dan induktif. Rasulullah contoh figure yang sukses dalam menanamkan Pendidikan dalam keluarganya, dari Pendidikan keimanan, Pendidikan akhlak, dan tentang kemasyarakatan bahn pemerintahan. Beliau dapat memadukan antara perbuatan, sikap, dan prilaku yang khusus sehingga dapat di contoh oleh keluarganya termasuk para sahabatnya. Dalam menyampaikan sebuah pesan beliau selalu mencontohkan atau menjalankan suatu ajaran sebelum disampaikan kepada orang lain apakah itu keluarga atau para sahabat. Disamping itu, beliau memiliki disiplin yang tinggi dalam mengerjakan suatu kebiasaan dan control yang kuat terhadap anak didiknya (keluarga dan para sahabatnya), kenyataan ini terlihat dalam beberapa hadits yang dipesankan kepada umatnya. Dalam redaksi hadits yang ditemukan dalam kitab Riyadl al-Shalihin bahwa Rasulullah SAW menggunakan metode yang memiliki kesamaan dengan dunia Pendidikan saat ini, seperti di lembaga Pendidikan formal maupun non formal yakni metode ceramah, dialog, demonstrasi dan lainnya. Dengan mengacu kepada kitab Allah dan hadits Rasulullah SAW, umat islam akan memperoleh kesuksesan yang abadi, yakni kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Termasuk dalam kesuksesan tersebut, di dunia Pendidikan pada jenjang Pendidikan formal dan in-formal (keluarga), pada gilirannya akan melahirkan generasi yang salih dan salihah yang dapat mendoakan orang tuanya, mulia dalam pandangan Allah dan istemewa dalam pandangan umat.