Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2489
Title: Hak Kewarisan Wanita dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik)
Authors: Zahra Aiman Al-Amrie, 200410116
Advisor: Huzaemah Tahido Yanggo
Badri Yatim
Issue Date: 2003
Publisher: Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Penilain terhadap manusia tidak di nilai dari sisi fisik material, akan tetapi pada aspek kualitas ketaqwaan dan sekaligus menghapus adanya diskriminasi yang sudah demikian membudaya pada masa sebelum datangnya islam. Pada masyarakat arab pra islam asas kewarisan didasarkan pada tanggung jawab terhadap suku dalam hal kemampuannya berperng dan mempertahankan kabilahnya dari serangan lainnya. Dalam kondisi masyarakat seperti itu, maka yang berhak mewarisi adalah mereka yang dapat berperang dan melindungi keluarganya dari serangan musuh. Konsekuensinya Wanita dan anak kecil tidak mempunyai hak untuk mendapat warisan. Sebab-sebab pewarisan atas dasar ikatan persaudaraan di nasakh oleh firman Allah swt dalam surat al-Ahzab 33:6, sebab-sebab pewarisan yang hanya berdasarkan ke laki-lakian yang dewasa dan mengeyampingkan anak-anak dan kaum perempuan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah juga telah ditolak firman Allah dalam surat al-Nisa’ 4:7 dan sebab-sebab pewarisan berdasarkan janji prasetia ditolak oleh firman Allah SWT, surat al-Anfaal 8:75, sedangkan pewarisan berdasarkan adopsi anak dibatalkan oleh firman Allah, surat al-Ahzab 33: 4-5 dan 40. Demikian al-Qur’an diturunkan untuk menghilangkan budaya tersebut dan menggantinya dengan budaya baru yang memberikan kesamaan hak antara pria dan Wanita. Dalam masalah warisan, mereka berhak menjadi ahli waris, menerima bagian sesuai ketentuan yang telah ditentukan dalam al-Qur’an, meskipun dengan porsi yang berbeda dengan kaum pria. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kajian kepustakaan murni, yaitu semua bahan-bahan yang digunakan bersumber dari sumber tertulis. Obyek penelitian ini adalah ayat-ayat al-Qur’an, yaitu ayat-ayat tentang kewarisan. Dari hasil pembahasan bahwa waris dapat diartikan pemindahan pemilikan harta dari orang yang mewariskan kepada ahli waris berdasarkan ketentuan ayat-ayat al-Qur’an. Turunnya ayat-ayat waris menggambarkan kondisi sosial msyarakat jahiliyah pada saat itu yang mempengaruhi system kewarisan yang berlaku Ketika itu, kehidupan masyarakat yang keras sering terjadi persaingan perdagangan dan pertempuran antar kabilah. Hilmah dalam pembagian harta kewarisan dengan menggunakan system dua banding satu bagian antara Wanita dan pria bukanlah suatu diskriminasi terhadap Wanita, akan tetapi dalam hukum-hukum lain Wanita mendapatkan hak dan keistimewaan yang banyak sehingga menjadi seimbang dengan pria bila dilihat secara menyeluruh. Adanya perbedaan bagian hak waris antara pria dan Wanita karena keadilan yakni persesuaian antara kewajiban dan hak masing-masing.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2489
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
200410116-Zahra Aiman Al-Amrie.pdf
  Restricted Access
200410116-Tesis11.84 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.