Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2494
Title: Penafsiran Zamakhsyari Tentang Ayat-Ayat Kalam dalam Tafsir Al-Kasysyaf
Authors: Bustomi Saladin, 201410125
Advisor: HD. Hidayat
Faizah Ali Syibromalisi
Issue Date: 2003
Publisher: Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Al-Qur’an merupakan pedoman dasar bagi umat islam dalam berbagai aspek kehidupan, baik yang menyangkut hubungannya dengan Allah maupun hubungannya dengan sesame manusia, al-Qur’an juga membicarakan berbagai persoalan manusia yang menyangkut akidah manusia (ilmu kalam) dan tentang pembahasan al-Qur’an itu sendiri (ilmu al-Qur’an), dan untuk memahami isi al-Qur’an dengan benar dan jelas maka diperlukanlah tafsir atau penjelasan terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur’an telah banyak dilakukan oleh para mufassirin dari berbagai macam aliran seperti dari aliran sunni, syiah dan mu’tazilah. Dalam berbagai hal terlihat adanya perbedaan penafsiran yang mereka lakukan baik yang berkaitan dengan masalah fiqh, filsafat maupun tentang ayat-ayat ilmu kalam, dan perbedaan nalar diantara mereka ini adalah suatu hal yang tidak dipertentangkan lagi. Seluruh ajaran islam termasuk tentang tauhid yang dibahas oleh ilmu kalam adalah bersumber dari Al-Qur’an dan hadits, baik dari aliran Khawarij, murji’ah, Asy’ariyah, Mu’tazilah melandasi pandangan mereka dengan dua landasan tersebut, namun karena terdapat perbedaan penafsiran yang dilakukan oleh masing-masing aliran tersebut maka timbullah ajaran-ajaran aliran kalam yang berbeda beda pula. Kaum mu’tazilah dianggap telah menyimpang dari wahyu dan hanya mengakui kebenaran yang diperoleh dari akal, akhirnya menimbulkan kesan bahwa pemikiran mu’tazilah berada diluar ajaran islam. Salah satu tafsir mu’tazilah yang membahas tentang ayat-ayat dalam ilmu kalam adalah tafsir al-Kasysyaf yang ditulis oleh Abu Qosim Mahmud Zamakhsyari. Karya-karya Zamakhsyari dapat dilihat adanya dua aspek penekanan sebagai ciri khasnya, yaitu pendekatan terhadap Bahasa dan sastra (linguistik), dan memperlihatkan komitmennya yang kuat terhadap paham teologisnya (mu’tazilah). Tafsir al-Kasysyaf adalah sebuah kitab tafsir yang dikarang oleh Zamakhsyari yang dikenal sangat mendukung paham mu’tazilah dengan penafsirannya, sehingga Sebagian besar ulama mengkategorikan tafir tersebut sebagai tafsir tercela dan sesat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan library research (penelitian kepustakaan) sebagai pempumpulan data dari sebuah penelitian yang menggunakan bahan literatur, seperti buku-buku, dokumen, majalah dan surat kabar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan deskriptif analitik. Sikap dan langkah Zamakhsyari terhadap ayat muhkam dan mutasyabih dalam beberapa hal yakni, beliau mengakui adanya ayat-ayat muhkam dan mutasyabih dalam al-Qur’an, perbedaan pendapat Zamakhsyari dengan ulama tafsir lainnya adalah terletak pada penentuan dan kriteria ayat-ayat muhkam dan mutasyabih, dalam hal ini para ulama berpendapat sesuai dengan aliran kalam yang dianutnya, dengan demikian sikap Zamakhsyari dalam hal ini terlihat konsisten terhadap prinsip aliran kalam yang dianutnya dengan kemahiran Bahasa dan sastranya. Persoalan ayat-ayat kalam tentang sifat-sifat Tuhan, secara jelas Zamakhsyari tidak menolak ayat-ayat yang menggambarkan sifat-sifat Allah SWT. Zamakhsyari memhami makna al-Qur’an secara rasional serta tetap berorientasi kepada kebenaran wahyu. Berdasarkan argumentasi-argumentasi yang diberikan oleh Zamakhsyari kelihatannya ia benar-benar konsisten terhadap prinsipnya yaitu ingin mensucikan Tuhan. Mengenai ayat-ayat kalam tentang perbuatan manusia menurut pemahaman aliran ini, manusialah yang telah menciptakan perbuatannya sendiri. Apabila Allah yang menciptakan perbuatan manusia, maka perbuatan manusia bukan perbuatan bagi mereka, maka batallah taklif dan batallah janji dan ancaman Allah, hal terbut maka taklif dikatakan baik apabila manusia melakukannya. Mengenai ayat-ayat kalam tentang iman dan kufur, Zamakhsyari memberikan keterangan tentang keimanan, iman yang sah adalah iman seseorang yang beri’tikad atas kebenaran mengucapkan dengan lisan dan melaksanakan dengan amal perbuatan. Kufur menurut pandangan Zamakhsyari adalah lawan kata dari iman, dan menurutnya kufur tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya tidak mempercayai nabi Muhammad dan tidak mempercayai kitab suci Al-Qur’an. Dengan demikian adanya anggapan mu’tazilah telah menyimpang dari ajaran islam dan mengabaikan al-Qur’an adalah tidak benar. Paradigma corak pemikiran mu’tazilah adalah bebeda dengan aliran-aliran yang lainnya, begitu juga dalam menafsirkan ayat-ayat suci al-Qur’an, akan tetapi corak penafsiran yang dilakukan oleh tokoh-tokoh mereka bukan berarti dapat diklaim telah menyimpang dari ajaran islam yang sesungguhnya. Penafsiran bisa saja berubah asal tetap pada prinsip dan ajaran islam.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2494
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
201410125-Bustomi Saladin.pdf
  Restricted Access
201410125-Tesis8.82 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.