Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2513
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMuhammad Ulinnuha-
dc.date.accessioned2023-03-17T08:01:38Z-
dc.date.available2023-03-17T08:01:38Z-
dc.date.issued2022-12-25-
dc.identifier.issnP-ISSN: 2527-8371-
dc.identifier.issnE-ISSN: 2685-0974-
dc.identifier.otherDOI : 10.33511-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2513-
dc.descriptionDari penjelasan di atas setidaknya terdapat beberapa catatan penting. Pertama, tidak ada naṣ ṣariḥ dari Nabi Saw yang melarang penyematan nama tertentu terhadap suatu surah. Karena itu, sepanjang tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama dan tidak mengganggu ketertiban umum, penyebutan nama satu surah dengan nama lainnya dapat ditolerir oleh para ulama. Misalnya, surah alFīl disebut dengan surah Alam Tara, dan surah al-Insyirāḥ dengan Alam Nasyraḥ. Kedua, kaedah umum yang dijadikan patokan dalam memberikan nama secara ijtihādī adalah tingkat urgensi tema yang dibicarakan surah. Hal ini biasanya diambil dengan pertimbangan prioritas, mayoritas dan urgensitasnya. Ketiga, jika distratifikasi, urutan nama surah yang paling utama adalah nama-nama yang ada riwayatnya dari Nabi Saw. Kemudian nama-nama dari sahabat, sebab dimungkinkan mereka pernah mendengarnya dari baginda Nabi, dan terakhir nama-nama yang berasal dari tabi’in atau ulama setelahnya. Keempat, dalam konteks hari ini, yang lebih penting dari itu semua adalah menguak rahasia dan hikmah di balik nama-nama surah, kemudian membumikan dan mengimplementasikannya dalam kehidupan. Karena itu, perlu dikembangkan kajian mengenai nama-nama surah agar pesan-pesan agung di balik nama-nama tersebut dapat diejawantahkan dalam rangka pengembangan peradaban.en_US
dc.description.abstractTulisan ini mendiskusikan tentang tipologi nama-nama surah Al-Qur’an, metodologi penetapannya, karya-karya yang dihasilkan para ulama, dan maqāṣid yang tersirat dari nama-nama tersebut. Dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif library research, pengolahan data memakai deskriptif-analitik dan pendekatan maqāṣidī dan sosio-hostoris, terlihat bahwa sumber penamaan surah diambil dari awal kata, tema pokok surah, term-term yang asing dan unik, dan nama-nama tokoh. Secara tipologis, tiap-tiap surah memiliki beragam nama. Ada surah yang mempunyai satu nama, beberapa surah disebut dalam satu nama, dan ada yang memiliki lebih dari satu nama. Dari sisi redaksional, nama-nama tersebut ada yang berbentuk huruf, isim, dan fi‘il. Adapun metodologi penetapan surah dilakukan dengan tiga cara; melalui petunjuk Nabi Saw (tauqīfī), ijtihad sahabat atau tabi’in, dan gabungan antar keduanya. Sementara karya-karya seputar tema ini dapat diklasifikasi menjadi tiga model yaitu karya utuh, bagian dari book chapter, dan karya untuk kepentingan tugas akademik. Dari aspek maqāṣid-nya, tiap nama memiliki tujuan dan pesan yang selalu inheren dengan tema pokok surah. Bahkan nama-nama tersebut mengisyaratkan tentang tata aturan kehidupan, baik secara individual dan komunal, maupun sosial keagamaan, kebangsaan dan peradaban.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherMISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyahen_US
dc.relation.ispartofseriesVol.7;No. 2, hal 217-234-
dc.subjectNama-nama surahen_US
dc.subjecttipologien_US
dc.subjectmetodologi penetapan namaen_US
dc.subjectkaryaen_US
dc.subjectmaqāṣid nama Surahen_US
dc.titleNama-Nama Surah Al-Qur’an: Tipologi, Metodologi, Karya, dan Maqāṣid yang Tersembunyien_US
dc.typeJournalen_US
Appears in Collections:Jurnal, Prosiding, Makalah

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1. Nama-Nama Al-Qur'an (Misykat 2022).pdf653.77 kBAdobe PDFView/Open


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.