Nikah Mut'ah Menurut Pandangan Syiah dan Sunni

Abstract

Allah SWT telah menjadikan langit dan bumi dengan segala isinya, lalu Allah ciptakan manusia dari tanah yang pada akhimya manusia dibebani sebagai khalifah di muka bumi ini Sebagai khalifah yang memiliki tugas dan tanggung jawab, manusia dianugrahi akal dan nafsu yang menaikkan derajatnya menjadi makhluk yang paling sempuma. Berbeda halnya dengan malaikat yang .hanya deberikan aka! sedangkan nafsu diberikan pada hewan yang diciptakan untuk kebutuhan manusia. Dengan aka! manusia dapat memilih dan memilah antara yang benar dan salah yang hak dengan yang bathil, sedangkan dengan nafsu manusia dapat meneruskan kehidupannya dan dengan nafsu juga manusia dapat melahirkan keturunan yang nantinya akan menjadi genersi-generasi untuk masa yang akan datang. Karena nafsu seorang leiaki sanggup berkorban dan bekerja keras sebagaimana seorang wanita dapat melupakan sakitnya melahirkan karena nafsu yang telah dianugerahkan Allah Yang Maha Bijaksana. Namun jika diarahkan pada tempat yang tidak benar nafsu ini bisa menjadi malapetaka yang dapat menyiksa sepanjang hayat bahkan sampai di hadapan Tuhan kelak, oleh sebab itu islam memberikan solusi terbaik agar kehormatan dan kemuliaan manusia tetap terpelihara yaitu dengan melaksanakan pernikahan yang tatacaranya telah dirincikan oleh para ulama' dalam berbagai kitab. Dengan mengarahkan nafsu pada jalur yang benar maka dia akan melahirkan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup ini bahkan sampai kehidupan yang abadi.