PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BMT FASTABIQ (Studi Kasus di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati Jawa Tengah)

Abstract

Pada awal tahun 2002, kondisi perekonomian Indonesia masih tetap dibayangi oleh situasi ketidakpastian. Sederetan kebijakan ekonomi dan politik telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi keterpurukan ekonomi Indonesia yang berkepanjangan. Namun hingga kini penguatan ekonomi masih belum terlihat sebagai petunjuk adanya tanda-tanda bahwa ekonomi kita mulai beranjak pulih secara fundamental. Pada saat ini, pengalaman pahit atas krisis ekonomi dan krisis-krisis yang lainnya yang masih terasa sampai saat ini merupakan pelajaran berharga yang mengindikasikan bahwa pengelolaan ekonomi yang kurang transparan dan kurang menciptakan tumbuhnya partisipasi rakyat banyak, hanya akan melahirkan ketimpangan dalam penguasaan aset nasional oleh sekelompok masyarakat atau group-group bisnis yang berskala besar. Dalam kondisi seperti saat ini, muncul beberapa gagasan pemikiran untuk mereformasi secara nasional dunia usaha dengan pemberdayaan ekonomi rakyat secara total yang berbasis pada usaha kecil­menengah dan koperasi. Sistem ekonomi rakyat adalah membangun ekonomi yang berbasis kerakyatan dengan peningkatan partisipasi produktif masyarak.at dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan. kesadaran perlunya kembali keberpihakan pada ekonomi rakyat telah mendapat sambutan hangat dari masyarakat, hal ini bisa dilihat dari arah pembangunan ekonomi yang terlihat dari gebrak:an yang difokuskan pada penguatan koperasi dan usaha kecil-menengah. Krisis yang sedang terjadi saat ini tampaknya bisa dipandang sebagai momentum untulc menata sistem ekonomi yang terlalu liberal dan kembali pada perekonomian rak.yat yang selama ini disisihkan, tetapi mampu bertahan dan menjadi tulang punggung di tengah krisis ekonomi yang menggelembung menjadi krisis multidimensional yang berkepanjangan. Bahkan pemberdayaan ekonomi rakyat menjadi bagian sentral dari program reformasi ekonomi saat ini. Dalam hat ini termasuk di dalamnya adalah penerapan sistem ekonomi yang berlandaskan hukum Islam (elronomi syari'ah) melalui lembaga altematifnya yang kini mulai dilirik oleh lembaga keuangan konvensional yang temyata cukup tegar dalam menghadapi badai krisis moneter selama ini.