Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2584
Title: Analisis Pengelolaan Likuiditas (Studi Atas Peran Pasar Uan􀀑 Antarbank Syariah (PUAS) Terhadap Kebutuhan Likuiditas Pada BTN Syariah Gajahmada) Periode 2006-2007.
Authors: Himmatul 'Aliyah, .4110404
Advisor: Euis Amalia
Issue Date: 2008
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Likuiditas diartikan sebagai kemampuan suatu bank dalam membiayai kebutuhannya, terutama kebutuhan dana jangka pendek. Bank Syariah akan mengalami kondisi mismatch (tidak seimbang) apabila pendanaan melebihi pembiayaan atau sebaliknya Untuk Bank Konvensional, mismatch terjadi jika kredit yang diberikan (Loan to Deposit Ratio/LDR) melebihi Dana Pihak Ketiga (DPK) atau sebaliknya. Untuk mengatasi likuiditas industri Perbankan, Bank Indonesia telah menciptakan salah satu instrumen likuiditas guna mengatasi persoalan ini. Pasar Uang Antarbank Syariah (PUAS) adalah instrumen likuiditas yang diciptakan oleh Bank Indonesia dalam rangka penyelamatan Bank Syariah yang mengalami permasalahan likuiditas. Selain itu bank yang mengalami excess liquidity (ke1ebihan likuiditas) juga dapat menanamkannya pada Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). Penelitian yang dilakukan oleh penulis melalui sistem wawancara dan pihak bank terkait menghasilkan jawaban mengenai efektifitas PUAS dalam mengatasi persoalan likuiditas pada BTN Syariah, dimana dikarenakan masih bemaung di bawah Bank Induknya (Bank Konvensional), maka untuk pennasalahan likuiditas, baik berlebihnya alat likuid maupun minimnya kas, BTN Syariah akan meminta kekurangannya itu pada Bank Induk, dengan prinsip mudharabah. Tentunya hal ini akan dilakukan jika temyata BTN Syariah tersebut benar-benar tidak dapat mengatasinya sendiri. Strategi yang diterapkan dalam menangani likuiditas BTN Syariah, yakni dengan meningkatkan pembiayaan, sehingga bagi hasil yang didapat akan semakin besar, dengan begitu BTN Syariah akan terhindar dari excess liquidity, meskipun harus diwaspadai juga bahwa pembiayaan yang terlalu besar akan mengakibatkan penurunan terliadap pendanaan.. Untuk itu, dalam menjaga kestabilan persoalan likuiditas ini diperlukan satu unit tertentu yang khusus menangani pennasalahan ini. Unit treasury adalah unit yang bertugas untuk memantau kondisi likuiditas bank, dimana unit ini menjalankan perintah berdasarkan instruksi dari ALCO (Asset/Liability Commite ). ALCO sendiri adalah para manager yang terdapat pada masing-masing bank.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2584
Appears in Collections:Skripsi S1 Hukum Ekonomi Syariah

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Himmatul 'Aliyah_FULL.pdf
  Restricted Access
17.52 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.