Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2679
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuzayyanah-
dc.contributor.authorHeni Yulianti, 12110626-
dc.date.accessioned2023-05-15T09:03:21Z-
dc.date.available2023-05-15T09:03:21Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2679-
dc.description.abstractZakat adalah ibadah maaliyyah ijtima 'iyyah yang memilikii posisi sangat penting, strategis, dan menentukan baik dari sisi ajaran Islam maupun dari segi upaya pembangunan kesejahteraan umat. Ada 8 golongan orang-orang yang berhak menerima zakat yaitu, fakir, miskin, pengurus zakat, muallaf, budak, orang yang berhutang, fi sabilillah, musyafir. Akan .tetapi kenyataan yang ada di masyarakat khususnya di Kp. Cibitung, Kelurahan Telaga Asih, Kecamatan Cikarang Barat, kabupaten. Bekasi salah mendeskripsikan mengenai orang-orang yang berhak menerima zakat adalah anak yatim padahal tidak selamanya anak yatim itu fakir atau miskin Dalam penelitian ini, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitantif yaitu menggambarkan dan menganalisis permasalahan yang dikemukakan. Penelitian kualitatif didasarkan pada data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara observasi dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Dalam memperoleh data anak yatim yang menerima zakat penulis juga mengumpulkan data melalui penyebaran angket. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Kp. Cibitung, Kelurahan Telaga Asil Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi memang benar adanya kesalahfahaman antara teori dengan aplikasi tentang mustahik zakat. Bahwasanya masyarakat di Kp. Cibitun Kelurahan Telaga Asih, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi beranggapan bahwa anak yatim berhak menerima zak sekalipun diperkirakan anak yatim tersebut ekonominya mampu. Akan tetapi telah dijelaskan didalam Al-Qur'an jika anak yatim bukan menjadi bagian dari Mustahik Zakat (orang, yang berhak menerima zakat), terkecuali anak yatim tersebut terdapat dalam golongan fakir atau miskin.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectMustahik Zakaten_US
dc.subjectSosio Kulturalen_US
dc.titleMustahik Zakat Dalam Islam (Studi Pendekatan Sosio Kultural Mayarakat)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Hukum Ekonomi Syariah

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Heni Yulianti_BAB 1 DAN 5.pdf
  Restricted Access
1.76 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
Heni Yulianti_FULL.pdf
  Restricted Access
5.57 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.