Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2717
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Ahsin Sakho Muhammad | - |
dc.contributor.author | Rima Karimah, 05210264 | - |
dc.date.accessioned | 2023-05-16T08:02:15Z | - |
dc.date.available | 2023-05-16T08:02:15Z | - |
dc.date.issued | 2011 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2717 | - |
dc.description.abstract | Allah swt menanamkan rasa cinta kepada lawan jenis dalam diri setiap manusia. Kaum wanita tertarik kepada kaum lelaki, dan kaum lelaki tertarik kepada kaum wanita. Sesungguhnya manusia itu (laki-laki dan wanita) saling membutuhkan untuk mendapatkan ketenangan dan kasih sayang. Keduanya saling membutuhkan untuk saling mencurahkan perasaan dan pemikiran serta bersamasama merasakan pahit dan manisnya kehidupan dalam suka dan duka, sehingga dapat menyelesaikan segala kesulitan dan penderitaan yang dihadapi. Hubungan yang erat antara laki-laki dan wanita. Apabila pakaian adalah penutup dan pelindung yang senantiasa melekat pada si pemakainya, maka demikian pula halnya hubungan antara suami istri. Masing-masing saling melindungi dan menyatu hingga tak dapat dipisahkan. Menyatunya sepasang suami istri bukanlah hanya sekedar hasil rekayasa Inilah yang dinamai law of sex "hukum berpasangan" yang diletakkan oleh Maha Pencipta bagi segala sesuatu. Dengan demikian perkawinan atau keberpasangan merupakan sunnatullah dalam arti "ketetapan Tuhan yang diberlakukan terhadap semua makhluk"1 Demikian pula yang dijelaskan dalam surat asy-Syura ayat 11, dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa salah satu tujuan adanya perkawinan atau keberpasangan bagi manusia dan binatang ternak adalah untuk berkembang biak. Jika tidak ada perkawinan/keberpasangan maka tidak ada kesinainbungan makhluk hidup, sebab generasi sebelumnya yang telah berakhir masa hidupnya tidak berganti dengan generasi yang baru. Padahal proses pergantian generasi itu terjadi apabila ada perkawinan. Karena perkawinanlah makhluk hidup termasuk manusia tetap eksis dari satu masa ke masa berikutnya, dari satu zaman ke zaman sesudahnya | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Pertikaian | en_US |
dc.subject | Suami Istri | en_US |
dc.subject | Perspektif Al-Qur'an | en_US |
dc.title | Solusi Pertikaian Suami Jstri Dalam Perspektif Al-Qur 'an (Kajian Atas Surah An-Nisa ayat 34-35 & 128) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Rima Karimah_FULL.pdf Restricted Access | 9.17 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
Rima Karimah_BAB 1 DAN 5.pdf Restricted Access | 2.48 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.