Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2722
Title: | Metodologi Tafsir Al-Hijri Karya Didin Hafidhuddin: Studi Tafsir Al-Hijri Surat Al-Maidah |
Authors: | Umi Fadhilah, 02210180 |
Advisor: | Ahsin Sakho Muhammad |
Issue Date: | 2011 |
Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Al-Qur'an dengan segala keunikan dan kelebihannya telah banyak menelorkan karya-karya keilmuan khususnya dalam bidang tafsir. Hal ini menjadi satu indikasi bahwa Al-Qur'an tidak akan habis-habisnya untuk selalu dikaji dan ditafsirkan. Sejarah telah mencatat bahwa pengaruh besar Al-Qur'an telah memunculkan peradaban yang sangat besar bagi kehidupan manusia.Semua ini tidak terlepas dari keyakinan umat, bahwa Al-Qur'an merupakan kitab suci yang selalu sesuai disetiap tempat dan disegala waktu.(sa/ihun Ii kulli zaman wa al makan) Nasr Hamid Abu Zaid berpandangan bahwa peradaban Arab-Islam dan Islam secara umum merupakan "peradaban teks".Artinya bahwa dasar-dasar ilmu dan budaya Arab-Islam tumbuh dan berdiri tegak di atas landasan-landasan dimana teks sebagai pusatnya tidak dapat diabaikan. W alaupun sebenamya tidak semata teks yang berperan dalam membangun peradaban, namun dialektika manusia dengan teks juga memiliki peranan yang penting pada sisi lain. Hal ini membuktikan bahwa dalam peradaban Islam pada umumnya, Al-Qur'an memiliki peran budaya yang tidak dapat dianggap remeh dalam membentuk wajah eradaban dan dalam menentukan sifat dan watak keilmuan yang berkembang di dalamnya. Keniscayaan Al-Qur' an untuk selalu menuai makna-makna yang selalu berbeda tidak lepas dari keinginan manusia (baca: mufassir) untuk menemukan makna yang paling tepat terhadap suatu ayat atau bahkan seluruh Al-Qur'an. Hal ini dimaksudkan agar mereka mampu untuk memposisikan Al-Qur'an sebagai petunjuk (hudan) bagi manusia.Sebagaimana yang telah termaktub dalam Al Qur'an sendiri.2Untuk tujuan itu, Al-Qur'an hams dijelaskan agar maksud dan tujuan Al-Qur'an diturunkan dapat diserap oleh manusia sebagai penerima kalam Tuhan itu. Dengan memposisikan Al-Qur'an sebagai petunjuk, maka konsekuensinya adalah bagaimana Al-Qur' an bisa selalu dapat "mendampingi" kehidupan manusia dan bisa memberikan solusi-solusi terhadap masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia serta bagaimana dapat sesuai dengan tempat dan waktu dimana manusia hidup. Persoalannya adalah bagaimana cara untuk merealisasikan hal di atas agar manusia mampu menyerap apa yang diinginkan oleh Al-Qur'an. Masalah ini akhimya memunculkan penafsiran-penafsiran Al-Qur'an denga metode-metode tertentu. Dalam hal ini, metode merupakan salah satu sarana penting untuk maraih tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam studi tafsir Al-Qur'an tidak akan pemab bisa. dilepaskan dengan metode tafsir itU- sendiri. Metode penafsiran Al-Qur'an adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai pemahaman yang "benar" tentang rnaksud Allah Swt dalam Al-Qur'an. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2722 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Umi fadhilah_FULL.pdf | 4.93 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Umi fadhilah_BAB 1 DAN 4.pdf Restricted Access | 1.25 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.