Penafsiran Ayat-Ayat Ilmiah Dalam Tafsir Departemen Agama Eclisi Revisi

Abstract

Al-Qur'an adalah wahyu ilahi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW secara mutawatir, menjadi ibadah bagi orang yang membacanya serta mendapat rahmat bagi orang yang mendengar bacaannya. Al­Qur' an merupakan mu'jizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman dan tidak ada lagi utusan Allah SWT sesudahnya. Ini berarti bahwa mu'jizat yang diberikan Allah SWT kepada utusan-Nya yang terakhir akan tetap mu'jizat sampai akhir zaman. Dengan perkataan lain tidak akan dapat diungguli manusia, sekalipun orang jenius. Tantangan Al-Qur'an pada masa Nabi Muhammad SAW hidup dan zaman para khulafaurrasyidin, telah terbukti bahwa tidak seorang Arabpun yang mampu menyaingi uslub Al-Qur'an walaupun mereka terkenal sebagai ahli bahasa arab yang sangat fasih. Lalu bagaimana dengan era modem dengan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih atau era globalisasi seperti sekarang ini, apakah Al­Qur' an masih tetap tidak dapat diungguli oleh produk akal manusia? Jika produk akal manusia berhasil menandingi Al-Qur'an, maka mu'jizat Al-Qur'an telah berakhir. Itu juga berarti bahwa faliditas risalah Muhammad Rasulullah telah berakhir pula. Namun yang terjadi sebaliknya, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, tetap tidak mampu mengatasi dan mengungguli Al-Qur'an. Karena Al­Qur'an diturunkan untuk umat akhir zaman, yaitu semenjak zaman risalah sampai manusia terakhir mendiami bumi ini. Al-Qur' an memiliki banyak sekali keistimewaan atau keunggulan. Di antara keunggulan Al-Qur'an adalah dengan keilmiahan Al-Qur'an mampu menundukkan dan menaklukkan orang-orang sombong. Pemikiran modem dalam berbagai bidang disiplin ilmu dewasa ini telah menetapkan bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang menghimpun segala disiplin ilmu dan filsafat. Setiap penemuan baru, sebenamya telah ditemukan dalam Al-Qur'an dan Al-Qur'an lebih dulu menjelaskan.