Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2726
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAhmad Munif Suratmaputra-
dc.contributor.authorDewi Ruhama'ul Laili, 08210327-
dc.date.accessioned2023-05-17T03:25:20Z-
dc.date.available2023-05-17T03:25:20Z-
dc.date.issued2012-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2726-
dc.description.abstractBanyak orang yang berfikir serta mahir dalam berimajinasi, namun juga masih banyak kita jumpai di antara mereka yang masih salah dalam memberi makna serta jalan menuju berfikir yang dibenarkan dalam Al-Qur'an. Cara berfikir yang demikian menunjukkan bentuk penyimpangan yang dapat membawa dampak negatif serta dapat membelokkan aqidah dirinya sendiri dan orang lain sehingga dalam masyarakat akan menjadi orang yang selalu disoroti gerak geriknya oleh para Pemuka Agama. Agama Islam menganjurkan untuk mempergunakan akal pikiran untuk menganalisa, meneliti, semua makhluk dan alam benda ciptaan Allah ini, agar iman dan keyakinan makin hidup dan makin tinggi mutunya. Ia melihat alam ciptaan Allah SWT. Yang ditangkap oleh penglihatan, dipikir di dalam alam pikimya, dirasakan pertimbangannya dalam hati, sebagai anugrah Tuhan yang perlu dimanfaatkan sebagai ibadah. Dan sesungguhnya Allah telah menyuruh dengan tafakkur dan tadabbur Agar kita dalam mengkaji Al-Qur'an bukan hanya sekedar melihat dan membaca, namun harus dengan menghayati isi kandungan dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang kita baca. Sehingga kita secara tidak langsung dapat bertafakkur atas kekuasaan Allah dalam kandungan ayat-ayat-Nya dalam Al-Qur'an. Dan Ia memuji orang-orang yang bertafakkur. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode studi pustaka (library research) dengan pendekatan deskriptif analisis. Penulis juga menggunakan sumber dari buku-buku tafsir, ensiklopedi Al-Qur'§n, artikel dari internet dan sumber lainnya yang membahas tentang Tafakkur. Kita sebagai hamba Allah memang diperintahkan untuk bertafakkur terhadap kekuasaan Allah Swt. Yang meliputi atas segala keagungan ciptaan-Nya sebagaimana yang sudah banyak di jelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Tetapi dalam bertafakkur kita tidak boleh melewati garis-garis yang telah di tentukan dalam bertafakkur, yaitu kita sebagai manusia hanya di perbolehkan untuk bertafakkur tentang Mahluq-Nya bukan Dzat yang menciptakan makhluq. Dengan bertafakkur pula kita dapat membedakan mana yang bermanfaat sehingga kita bersemangat untuk meraihnya dan mana yang membahayakan sehingga kita berusaha menghindarinya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectTafakkuren_US
dc.subjectPerspektif Al-Qur'anen_US
dc.subjectTafsir Tematiken_US
dc.titleTafakkur Dalam Perspektif Al-Qur'an (Tinjauan Tafsir Tematik)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Dewi Ruhama'ul Laili_FULL.pdf
  Restricted Access
7.34 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
Dewi Ruhama'ul Laili_BAB 1 DAN 4.pdf
  Restricted Access
1.88 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.