Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2737
Title: Konsep Penafsiran Murtadha Muthahhari (1920-1979 M) atas Ayat 'lrflin (Telaah Tafsir QS. An-NO.r [24]: 35)
Authors: Lutfiyatun Nakiyah, 08210334
Advisor: Irfan Mas'ud
Issue Date: 2012
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Islam merupakan agama yang mempercayai adanya alam ghaib. Dalam dimensi spiritualitas Islam, terdapat banyak hal yang belum mampu di ungkapkan dengan bahasa-bahasa rasional. Para 'drif atau sufi dikenal memiliki intuisi batin untuk mengetahui hal-hal semacam ini. Meskipun ada yang menyangsikan kebenaran penglihatan mata batin mereka, namun banyak juga yang mempercayai hal tersebut, salah satunya ialah Murtadha Muthahhari. Penulis mencoba mengangkat topik wilayah 'irfdn atau mistisisme dalam Islam dalam perspektif Murtadha Muthahhari dan mengaitkannya dengan konsep tersebut di dalam al-Qur'an. Mengapa? Karna Muthahhari adalah seorang filsuf, ulama sekaligus ideolog. Penulis ingin mengetahui bagaimana seorang Muthahhari mengkonsepsikan 'irfan. Bagaimana kemudian ia mewacanakannya ke dalam bahasa-bahasa rasionalitas Islam. Apa sebenamya hal yang ditawarkan dalam kajian 'irfan terlebih praktek 'irfiin. Apakah benar bahwa ruh justru Islam terletak pada dimensi spiritual semisal 'irfdn. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hal tersebut, penulis mengambil metode penelitian Library Research dengan jenis Deskriptif-Kualitatif. Kama selain dikenal sebagai revolusioner Islam Iran dan arsitek ideologi di Iran, Muthahhari adalah penulis yang sangat mumpuni. Karya tulisnya bahkan lebih dari 200 karya. Meski begitu karya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia masih berkisar 30-an karya. Karya-karya tersebut banyak penulis temukan di Islamic College (IC) Pejaten. Beberapa karya lain mengenai tasawuf yang juga nama lain dari 'irfdn sebut saja al-Ghazali (w.505 H) dengan Ihyd' 'Ulum ad-Din, Ibnu Sina (w.428 H) dalam al-Jsyarat-nya, lbn 'Arabi (w.630 H) melalui Futuhat Jldhiyyah, Syekh Abd al-Qadir al-Jailani (w. 561 Hdengan Sirr al-Asrar fl md yahtdj ilayh al-Abrdr, Abu! Qasim Abdul Karim Hawazin al-Qusyairi an-Naisaburi (w. 465 H) dengan ArĀ­Risalah Al-Qusyairiyah-nya. Dari basil penelitian pustaka tersebut, penulis menyimpulkan bahwa 'irfan merupakan kajian spiritual Islam yang hanya dimengerti secara utuh oleh mereka yang mempraktekkannya. Para 'urafa' jika dilihat dari sudut pandang akademis disebut 'urafa ', namun dilihat dari sudut pandang sosial mereka dikenal dengan sufi/mutashawwifun. Muthahhari menampik adanya pemyataan bahwa 'irfan merupakan hal yang berasal dari luar Islam. Muthahhari berpendapat bahwa 'irfan berasal dari Islam dengan al-Qur'an sebagai sumbemya. Dimensi spiritual yang terkandung dalam Islam sangatlah luas dan dalam. Ia tidak hanya berisi hukum, tata aturan beribadah dan juga aturan moral bagi umat manusia. Namun lebih dari itu, al-Qur'an juga merupakan Kitab Suci yang dapat menggiring manusia menuju Realitas Tunggal dan Hakiki yaitu Allah swt. Menurut Muthahhari para 'arif telah membuktikan melalui mata hatinya. Karenanya Para 'arif hanya membaktikan diri untuk meleburkan ruh-nya ke dalam satu-satunya Wujud yaitu Sang Sumber Cahaya, Allah subh.anahu wa ta' ala. Ibarat setetes air yang rindu an melebur ke dalam samudra tak terbatas. Ruh manusia yang telah menyatu dengan Ruh Allah akan abadi. Inilah satu-satunya tujuan, harapan, pengorbanan dan perjuangan para 'arif yaitu selalu berada di sisi Allah swt, Sumber segala kehidupan dan Cahaya.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2737
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Lutfiyatun Nakiyah_FULL.pdf
  Restricted Access
8.57 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.