Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2759
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Ulinnuha-
dc.contributor.authorAsthi Fathimah Hamdiyah, 09210357-
dc.date.accessioned2023-05-17T07:42:05Z-
dc.date.available2023-05-17T07:42:05Z-
dc.date.issued2014-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2759-
dc.description.abstractKisah Nabi Musa as. merupakan lrJ.sah terbanyak yan disebutkan dalam Al-Qur'an. Penyampaian kisah Nabi Mils􀀂 as. yang diulang-ulang memberi asumsi bahwa Al-Qur'an tid tersusun rapi dan tidak berurutan. Bahkan seorang musli yang bemama Kamil an-Najjar berpendapat bahw pengulangan kisah Al-Qur'an akan semakin membuat s· pembaca bosan. Ada pula sebagian orientalis yang berpendapa bahwa Al-Qur'an itu tidak baligh dengan adanya pengulangan kisah tersebut. Pengulangan tersebut menimbullka pertanyaan, mengapa Allah mengulang-ulang cerita yang "ama, dan ataukah itu bukan merupakan pengulangan. Berangkat dari permasalahan di atas, penulis terdorong untuk mengkaji bagaimana Al-Qur'an menyusun kisah Nabi Musa as. dalam Surah Al-A'raf, Yfinus, Thaha, Asy-Syu'ara, dan Al-Qashash dan apakah tilmir dalam penyampaian kisah Nabi Musa as.Qashash terjadi pengulangan. Penulis hanya membatasi pada lima surah saja, dikarenakan keterbatasan penulis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan pendekatan yang penulis gunakan yaitu pendekatan kesejarahan (hystoris). Pada penelitian ini, penulis mencoba menjawab permasalahan yang ada melalui studi dokumen atau, pustaka (library research) dengan merujuk pada data primer1 dan sekunder. Sumber data primer yang penulis gunakan yaitu Al-Qur'an dan te1jemahnnya, kitab-kitab tafsir, dan buku-huku 'Ulum Al-Qur'an. Sedangkan sumber data sekunder yaitu ensiklopedi Al-Qur'an, kamus-kamus Al-Qur'an dan buku­buku yang berkaitan dengan pembahasan. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu analisis dokumen. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif. Dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa pandangan Al-Qur'an tentang kisah Nabi Musa as. yaitu tidak diceritakan secara kronologis dalam satu surah, akan tetapi dikisahkan secara tersebar di berbagai surah. Kisah tersebut diceritakan lebih dari 20 kali dalam Al-Qur'an. Dalam penceritaan kisah tersebut, terdapat bentuk dan redaksi yang berbeda-beda pada setiap surah, meski redaksinya terlihat hampir sama. Sedangkan penyampaian kisah Nabi Musa as. dalam lima surah tersebut terkesan diulang-ulang, akan tetapi peristiwa yang diceritakan dalam tiap-tiap surah tersebut memiliki perbedaan. Pada dasamya, kisah Nabi Musa as. dalam lima surah tersebut hanya satu, yaitu tentang kisah Nabi Musa, akan tetapi kisah itu banyak disebutkan di berbagai surah, yang mana pada setiap surah mempunyai bentuk yang berbeda. Sehingga kisah Nabi Musa as. dalam lima surah tersebut tidak bisa dikatakan mengalami pengulangan meski disebutkan di berbagai tempat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectTikraren_US
dc.subjectKisah Nabi Musaen_US
dc.subjectPerspektif Al-Qur'anen_US
dc.titleTikrar Kisah Nabi Musa as. Dalam Al­Qur'an (Telaah terhadap Surah Al-A'raf, Yunus, Thaha, Asy-Syu'ara dan Al-Qashash)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Asthi Fathimah Hamdiyah_FULL.pdf
  Restricted Access
10.52 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
Asthi Fathimah Hamdiyah_BAB 1 DAN 4.pdf
  Restricted Access
2.45 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.