Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2763
Title: Konsep Doa menurut Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir al-Wasith
Authors: Hoeriyah, 11210460
Advisor: Faizah Ali Sibromalisi
Issue Date: 2014
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Skripsi dengan judul "Konsep Doa menurut Wahbah Az-Zuhaili dalam Taf<;ir al-Wasith "adalah sebuah analisis mengenai doa-doa tertentu yang ditafsirkan oleh Wahbah Az­Zuhaili, yang pada hakikatnya Wahbah Az-Zuhaili mendefinisikan doa adalah sebagai interaksi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya yang dalam bentuknya, doa ini merupakan suatu ibadahyang berupa ketundukan dan kepatuhan, pertolongan serta dukungan seseorang hamba kepada Tuhan yang mempunyai segala kekuatan dan kemuliaan, baik dikala seorang hamba itu di uji atau tertimpa musibah, maupun dalam mendapat segala kebaikan, kesenangan, kekurangan ataupun berkecukupan. Kebalikan dari orang yang tidak pemah berdoa dan tidak membutuhkan Allah adalah bagaikan orang sombong yang tidak mengenal selendang, dan kain kesombongan yang sepatutnya dimiliki Tuhan. Sumber-sumber utama dalam penelitian ini . diambil dari berbagai kitab tafsir Al-Qur'an, diantaranya : Tafsiral-Wasith, Tafsir al-Munirkarya Wahbah az-Zuhaili, Tafsir Sya 'rawi karya Syaikh Muhammad Mutawalli Sya'rawi, Tafsir Shafwatu al-Tafasir karya Syaikh Muhammad Ali al-Shabuni, Tafsir al­Maraghi karya Ahmad Mushthafa al-Maraghi, Tafsir Lubabual-Tafsir karya lbn Katsir, dan Tafsir Fi Zhilali Al­Qur 'an karya Sayyid Quthb.Kajian skripsi ini merupakan kajian pustaka dengan metode pembahasan yang bersifat deskriptif analitis, yakni meguraikan dan menganalisis penafsiran Al-Quran tentang materi pembahasan yang di dapat dari berbagai sumber bacaan yang primer dan sekunder kemudian data-data tersebut dianalisis untuk memperoleh kesimpulan dan tercapainya tujuan penelitian yaitu "Konsep Doa menurut Wahbah Az­Zuhaili dalam Tafsir al-Wasith" Hasil dari penelitian ini adalah doa memohon kebaikan kehidupan dunia akhirat pada Q.S. al-Baqarah [2] : 201 ; yang dijelaskan oleh Wahbah Zuhaili secara terperinci, dan menekankan penafsiran ayat tersebut yaitu : lebih utama dari berdoa untuk kebahagiaan dunia adalah berupa taufiq, rezeki dan kesehatan. Sedangkan kebahagiaan akhirat adalah puncaknya. Doa memohon ampunan atas semua kesalahan baik karena lupa atas kekeliruan pada Q.S. al-Baqarah [2] : 286 ; ditafsrikan oleh W ahbah Az-Zuhaili membagi ayat ini dengan tujuh untaian doa. Doa memohon kemantapan iman pada Q.S. Ali 'Imran [3] : 8, ditafsrikan oleh Wahbah Az-Zuhaili dengan menjelaskan ayat yang Muhkamat yaitu seluruh ayat yang berkaitan dengan kewajiban syariat yang secara khusus ditujukan bagi hamba-hamba yang tidak ada kerancuan, sedangkan ayat Mutasyabihat adalah ayat yang terkait dengan kewajiban syariat. Dalam ayat ini yang dimaksud dengan permohonan "supaya tidak disesatkan" adalah supaya tidak disesatkan dari memahami ayat-ayat Mutasyabihat. Doa memohon diberikan pasangan dan anak-anak yang soleh pada Q.S. Al-Furqan [25] : 74, dijelaskan oleh Wahbah Az-Zuhaili dengan menguraikan sifat-sifat ibad al-Rahman yang memiliki sembilan sifat, diantaranya terdapat dalam doa pada ayat ini.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2763
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Hoeriyah_FULL.pdf
  Restricted Access
7.28 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.