Konsep Thuma'ninah Dalam Perspektif Al-Qur'an

Abstract

Membicarakan tentang manusia, makhluk berjiwa, berkepribadian, dan berhati nurani, selalu menarik. Oleh karena itu, baik pembicaraan mengenai aspek luar (fisik) maupun aspek dalam dari diri manusia, seperti jiwa dan hati, tidak pemah selesai. Pembicaraan mengenai makhluk psikofisik ini laksana suatu permainan yang tidak pemah berujung. Berbicara manusia dari aspek fisik, sangat menarik. Demikian pula berbicara mengenai aspek dalam, terutama berkaitan dengan upaya membenahi bagian ini juga tidak kurang menariknya. Justru bagian dalam manusialah yang menjadi sasaran utama diturunkannya Al-Qur'an. Banyak problema kehidupan yang sehingga apabila kita tidak kuat dan kurang yakin akan kekuasaan Allah, maka akan menimbulkan efek negatif Oleh karenanya penulis tertarik mengangkat tema thhuma'ninah, yang berarti tenang atau tenteram. Agar kita senantiasa tenang dan tenteram dalam menjalani hidup di dunia. Namun di kalangan ulama fikih, istilah thuma' ninah digunakan untuk menjelaskan tentang rukun shalat. Berangkat dari latar belakang dan problema tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai pemahaman makna konsep Thuma'ninah dalam Al-Qur'an apakah ketenangan hanya menerima begitu saja keadaan tanpa berbuat sesuatu ataukah ketenangan yang senantiasa membuat manusia proaktif, bagaimana pemahaman makna konsep Thuma'ninah dalam Al-Qur'an dipahami untuk menghadapi kerasnya zaman yang terus bergerak.