Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2799
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Ulinnuha-
dc.contributor.authorRisyda Barorotul Izza, 10210412-
dc.date.accessioned2023-05-22T07:41:10Z-
dc.date.available2023-05-22T07:41:10Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2799-
dc.description.abstractPenulisan ini dilatarbelakangi oleh anggapan-anggapan sebagian orang bahwa agama dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang bertolak belakang dan tidak bisa bersatu. Padahal jelas segala ilmu itu datangnya dari Allah dan Allah berulangkali menegaskan bahwa ilmu pengetahuan dan Al­Qur' an merupakan dua aspek kebenaran yang sama. Akal tidak akan enggan menerima pengetahuan wahyu. Sebaliknya, wahyu pun tidak mungkin membuka diri bilamana akal ditanggalkan. Untuk mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama adalah dua hal yang saling mendukung, penelitian ini mengulas tentang penafsiran ar-Razi dan Quraish Shihab tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan matahari dan bulan. Ar-Razi dengan tafsir Mafatih al-Ghaib yang populer, karena dianggap sebagai pelopor tafsir ilmi dan Quraish Shihab dengan tafsir al-Mishbah yang penafsirannya sangat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan sekarang akan sangat mewakili bagaimana Al-Qur'an mampu berdialog dengan siapa pun dan dalam hal apa pun. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan library research (penelitian kepustakaan). Sumber primer yang digunakan penulis adalah Tafsir Mafatih al-Ghaib karya Imam ar-Razi dan Tafsir al-Mishbah karya M. Quraish Shihab. Dengan dilengkapi sumber skunder yakni kitab-kitab hadits dan buku-buku astronomi yang berkaitan dengan matahari dan bulan. Data tersebut dikumpulkan dengan metode dokumentatif dan dianalisis menggunakan metode content analisis dengan pendekatan perbandinganan antar tafsir. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa matahari dan bulan yang seringkali menjadi objek utama dalam pembahasan ilmu astronomi, juga mendapatkan perhatian lebih dalam Al­Qur' an. Karena selain rriempunyai manfaat dalam bidang astronomi matahari dan bulan juga banyak dikaitkan dalam menentukan hukum agama seperti puasa, zakat, haji, masa hamil, masa tunggu dan sebagainya. Manfaat matahari dan bulan yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan dijelaskan dalam tafsir Mafatih al-Ghaib dan tafsir al-Mishbah antara lain sebagai sumber cahaya, sebagai acuan dalam menentukan waktu shalat, sebagai penunjuk waktu ibadah haji dan awal bulan Rarnadhan serta sebagai faktor penentu dalarn sistern penanggalan Qarnariyah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectMataharien_US
dc.subjectBulanen_US
dc.subjectPerspektif Al-Qur'anen_US
dc.subjectSainsen_US
dc.titleMatahari dan Bulan dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains (Kajian Komparatif Tafsir Mafatih al-Ghaib dengan Tafsir al-Mish bah)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Risyda Barorotul Izza_FULL.pdf
  Restricted Access
12.47 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
Risyda Barorotul Izza_BAB 1 DAN 5.pdf
  Restricted Access
3.43 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.