Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2803
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRomlah Widayati-
dc.contributor.authorTsuaibatul Aslamiah, 10210418-
dc.date.accessioned2023-05-22T08:06:37Z-
dc.date.available2023-05-22T08:06:37Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2803-
dc.description.abstractPenelitian ini dilatarbelakangi fenomena mengenai optimisme individu Permasalahan yang sudah ada sejak zaman dahulu sampai sekarang yang tidak ada selesainya, seperti, melaksanakan sesuatu mengalami kesulitan, dan kegagalan yang didapatkan, kemiskinan permusuhan dan lainya. Hal tersebut menyebabkan kecewa, pesimis, putus asa dan akhimya menimbulkan stres. Maka dengan al-Quran sebagai pedoman hidup tentunya hanya akan dapat dimengerti dan dipahami setelah ada pemikiran terhadap isi al-Quran itu sendiri. Permasalahan di atas, dalam al-Quran memberikan penjelasan cara menanggulanginya. Dalam Islam al-Qur' an diturunkan untuk memberi petunjuk, mengubah kesesatan dan kebodohan, mengarahkan untuk menjadi lebih baik. Pada umumnya, umat is lam memiliki harapan dan keyakinan. N ah, keselarasan antara harapan dan keyakinan akan tercapainya harapan tersebut, itulah yang disebut dengan optimisme Umat islam tidak akan lepas oleh berbagai macam konsekuensi kehidupan, seperti penderitaan, kesedihan, kesulitan dan lain sebagainya. Umat islam juga tak akan lepas dari kegembiraan, kebahagiaan, kesenangan dan semacamnya. Dalam menjalani berbagai bayangan perasaan tersebut, umat islam tak lepas dari pertolongan Allah SWT. Itu merupakan sebuah keniscayan. Dari sinilah penulis ingin membahas lebih dalam mengenai optimisme dalam Al-Qur'an. Dan bagaimanakah Al­-Qur' an memberikan petunjuk yang seharusnya dilakukan. Dalam hal inilah yang mendorong penulis mengambil judul " Optimisme dalam Al-Qur'an ". Untuk mengetahui lebih jauh dalam mengenai hal tersebut, penulis mengambil metode penelitian Library Research dengan jenis Deskriptif-Kualitatif. Dari permasalahan-permasalahan zaman sekarang, penulis berpendapat bahwa Optimisme dalam al-Qur'an dimulai dengan memiliki konsep diri yang jelas bagaimana ciri-ciri fisik, sifat-sifat, hobi, kekuatan, kelemahan, dan mengetahui kewaji9an yang harus dilakukan sesuai dengan kedudukan. Kemudian, setelah memiliki konsep diri yang jelas bahwa individu itu adalah seorang muslim yang memiliki ciri­ ciri fisik, sifat, dan karakter yang khas ia harus; berpikir positif terhadap diri, situasi dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Setelah itu, setiap manusia harus yakin bahwa dirinya memiliki potensi yang diberikan oleh Allah sebagai makhluk pilihan terbaik yang diciptakan-Nya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectOptimismeen_US
dc.subjectPerspektif Al-Qur'anen_US
dc.titleOptimisme Dalam Al-Qur' anen_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Tsuaibatul Aslamia_FULL.pdf
  Restricted Access
4.02 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
Tsuaibatul Aslamia_BAB 1 DAN 5.pdf
  Restricted Access
1.38 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.