Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2804
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Ulinnuha-
dc.contributor.authorUlul Hukmiyah, 10210420-
dc.date.accessioned2023-05-22T08:14:45Z-
dc.date.available2023-05-22T08:14:45Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2804-
dc.description.abstractSeiring dengan kemajuan tekhnologi dan cara berfikir manusia, masyarakat modem yang hidup tidak seimbang antara dunia dan akhirat mulai merasakan kegersangan hati. Padahal dalam Islam sudah dijelaskan bahwa dengan Al-Qur'an maka akan terciptalah kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat, tapi kebanyakan dari mereka melupakan tujuan ahiratnya. Dalam realita kehidupan saat ini, kebanyakan orang akan merasa sulit bersikap ridha. Sebab, kebahagiaan hidup hanya dilihat dari sudut pandang sempit dan bertolok ukur pada atribut duniawi. Apalagi dalam ilmu pendidikan juga terjadi perdebatan tentang ridha yang bisa di usahakan atau tidak bisa diusahakan. Oleh karena itu, untuk menyadarkan kembali dan membentuk harapan baru bagi masyarakat modem khususnya di Indonesia maka, penulis melakukan kajian dan telaah khusus dalam ayat­ayat ridha menurut pandangan Hamka dalam tafsir Al-Azhar untuk membantu mereka dalam menyeimbangkan kebahagiaan dunia dan ahirat mereka. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Iha Sholiha, Mahasiswi IIQ Jakarta yang berjudul Zuhud Ibn Arabi dan Hamka dan juga skripsi Jejen yaitu Mahasiswa UIN Jakarta dengan judul Hati dalam Tafsir Al-Azhar. Akan tetapi dalam penelitian ini terdapat perbedaan pada penilitian sebelumnya yang terletak pada: 1. Objek yaitu sisi hati (jiwa) yang berbeda yang akan diteliti yaitu tentang ridha dan segala penjelasannya dalam Al-Qur'an dan tasawuf Hamka, 2. Kiat mengatasi gangguan jiwa masyarakat modem yang berkembang seiring berkembangnya zaman melalui penafsiran Hamka tentang ayat-ayat ridha dalam Tafsir Al­Azhar. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui kepustakaan (library research) dengan menggunakan sumber-sumber tertulis baik sumber primer yaitu Tafsir Al-Azhar, maupun sumber sekunder yang berupa buku-buku tafsir dan tasawuf, kamus, majalah, artikel yang berhubungan dengan aspek-aspek ridha. Penelitian ini menggunakan pendekatan tafsir tematik. Setelah melakukan penelitian, penulis mendapati bahwa ridha menurut Hamka adalah salah satu jalan menuju kebahagiaan, karena dengan ridha kita akan sampai pada satu tujuan hidup yang hakiki yaitu jalan menuju Allah swt. Menurut Hamka ridha adalah nikmat yang paling tinggi, ridha mampu membentuk penglihatan kita atas alam ini sehingga kelihatan lebih indah, cantik dan mennteramkan hati. Hamka sependapat dengan mayoritas ulama tasawuf bahwa ridha bisa kita usahakan tertanam dalam hati kita untuk mendapatkan ridha yang menjadi sebuah karunia dari Allah. Sehingga ada harapan bagi masyarakat modem yang sibuk dengan doktrin kebahagian kecil akan berupaya juga untuk tujuan ahimya dalam menyeimbangkan kehidupan materil dan ahiratnya dengan mengingat Allah swt. dalam mendapatkan ridhanya yang telah menciptakan dunia ini untuk segala kebaikan dan kebahagiaan manusia dalam hidup di dunia umunya dan di akhirat khususnya bagi orang yang beriman.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectlnterprsetasi Buya Hamkaen_US
dc.subjectAyat-ayat Ridhaen_US
dc.subjectTafsir Tematiken_US
dc.subjectPerspektif Al-Qur'anen_US
dc.subjectTafsir Al-Azharen_US
dc.titlelnterprsetasi Buya Hamka Terhadap Ayat-ayat Ridha dalam Al-qur 'an (Kajian Tafsir Tematik dalam Tafsir Al-Azhar)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Ulul Hukmiyah_FULL.pdf
  Restricted Access
11.01 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.