Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2805
Title: | Tafsir Al-Azhar |
Authors: | Urni Aisyah, 11210457 |
Advisor: | Ali Mursyid |
Issue Date: | 2015 |
Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Rizeki menjadi sebuah persoalan yang penting untuk diangkat dalam penelitian ini dikarenakan 2 hal. Pertama, Para ulama dan pemikir Muslim modem agaknya terlupa ada suatu konsep penting yang ada dalam Al-Qur'an yang semestinya dapat perhatian serius, di mana sektor ekonomi merupakan primadona dalam arus perubahan sosial maupun pemikiran. Konsep itu adalah Ar-rizq. Di sini tidak dimaksudkan bahwa istilah rizq tidak pemahdisebut-sebut dalam pembahasan malah sebaliknya, iamungkindisebutberulang kali dalam suatu artikel atau buku. Tetapi pengertiannya tidak di bahas secaramen dalam. Malah di lewatkan begitu saja, seolah-olah bukanlah suatu istilah yang penting. Kedua, Kebanyakan orang mengatakan bahwa rizeki itu adalah penghasilan yang besar, bahan makanan yang makmur, rumah yang megah, atau memiliki kendaraan pribadi. Akan tetapi, menurut ulama, rizeki itu bukan hanya sebatas deretan materi yang di sebutkan tadi. Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Pertama, pengertian, rizekidalam pandangan Islam menurut Al-Qurthubi Kedua, bagaimana konsep rizeki dalam Al-Qur' andalamtafsir Al-Qurthubi Untuk membahas permasalahan di atas, jenis penelitian yang penulis gwiakan adalah library research, yakni dengan mengetahui beragam pendapat dari beberapa referensi khususnya pendapat dari Tafsir Al-Qurthubi. Adapun metode penafsiran dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kajian tokoh, sehingga dapat menghasilkan penelitian yang komprehensif. Setelah melalui beberapa tahap, penelitian mt menghasilkan sebuah konklusi bahwa rizeki dalam Islam menurut Al-Qurthubi yaitu melingkupi semua apa yang ada dalam kehidupan manusia. Berupa waktu, kesehatan, kesempatan, kecedasan, istri, anak, orang tua, tentangga, . teman, lingkungan, hujan, tanaman, hewanpiaraan, dan masih banyak sekali yang lainnya. ltulah mengapa, para Nabi dan Rasul tidak pernah berbangga dengan harta dan benda .Bahkan para Nabi dan Rasul itu lebih memilih hidup susah demi rizeki yang mulia di sisi-Nya. Adapun mengenai konsep rizeki dalam Al-Qur'an dalam tafsir Al-Qurthubi (rizeki) maksudnya, makana nbagi kalian dan bagi binatang ternak kalian. Hal ini juga telah dijelaskan dalam Al-Qurthubi menjelaskan tentang rizeki dalam penafsiranya Q.S. Abasa/80:25-32. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2805 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Umi Aisyah_FULL.pdf Restricted Access | 7.84 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
Umi Aisyah_BAB 1 DAN 5.pdf Restricted Access | 2.13 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.