Pandangan dan Aplikasi Penafsiran As Sa" di Terhadap Ayat-Ayat Ahkam dalam Surat An-Nisa

Abstract

Al-Qur'an sebagai sumber utama hukum-hukum syariat,banyak dan beragam hukum-hukum yang di bahas bahkan terkadang berbagai permasalahan fikih terdapat dalam satu ayat.hukum-hukum islam yag di gali (Istinbath) dari Al­Qur' an oleh para ularna-ularna terlebih khusus ularna tafsir ahkarn dari berbagai rnazhab yang banyak rnernbahas permasalahan-permasalahan ahkarn, seperti tafsir al Qurthubiy, tafsir Ibnu al' Arabiy dan lainnya yang sangat layak untuk menjadi perhatian khusus karena hal tersebut akan menambah kejelasan hukum dari pendapat setiap mazhab saat di temukan perbedaan (ikhtilaf). Di antara tafsir yang layak di kaji dalam kajian tafsir ahkam adalah tafsir Abdurrohman Nashir As Sa'di yang terkenal dengan sebutan "Tafsir As Sa' di" dan nama asli tafsimya adalah "Taisir Karim al Rahman fi Tafsir Kalam al Mannan".ia adalah tafsir yang global (ijmaly) narnun kaya dengan pembahasan -pembahasan fikih yang sangat patut di kaji. Hal itu karena beliau adalah seorang ularna yang bermazhab Hanbali yang hidup pada abad 13 dan di kalangan rnazhab Hanbali sangat terkenal dengan karya dan pendapat­pendapat (ikhtiyar)fikih. Kajian dalarn skripsi hanya terfokus dengan Surat An Nisa' dalarn tafsir As Sa' di, hal itu di karenakan di dalamnya terdapat kajian-kajian hukurn yang sangat banyak dan juga tergolong dalam surat-surat Madaniy. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pustaka (library research) yaitu suatu rangkaian kegiatan yang berkenaan dengan pengumpulan data pustaka atau dikenal metode dokumentasi sehingga peneliti dapat memperoleh data atau informasi dari berbagai surnber tertulis atau dari surnber data yang informan. Dari hasil penelitian ini penulis menemukan beberapa kesimpulan yaitu terdapat sedikit keterpengaruhan dalam penafsiran ayat-ayat ahkam dengan ushul fiqih mazhab Hanbali dan ulama-ulama mazhab Hanbali terdahulu, seperti pada permasalahan menyentuh perempuan akan membatalkan wudhu j ika disertai dengan syahwat. Sedangkan dalam permasalahan tayammum, as-Sa'di berpendapat bahwa perintah mengusap tangan dalam ayat Surat An-Nisa ini hanya sampai pergelangan tangan saja tidak sampai siku-siku sebagaimana dalam mazhab Syafi'i. As-Sa'di juga menegaskan dalam bab munakahat bahwa kebolehan poligami bersyarat jika seorang laki-laki tersebut berlaku adil,tidak dzalim dan memberikan hak-hak setiap istri-istrinya. Dalam bah mawarits as-Sa' di memperkuat pendapat Abu Bakar ash-Shiddiq ra,bahwasanya kakek menghalangi saudara laki-laki sekandung sebagaimana ayah. Dan pada permasalahan diyat dalam pembunuhan yang tidak disengaja as-Sa' di menegaskan bahwa pembayaran diyat tersebut dari patungan keluarga pembunuh dan di berikan kepada ahli warits yang terbunuh. As-Sa' di akan menambah pemahaman pembaca, maksud dari ayat ahkam tersebut dan hikmah di syaria'tkannya hukum tersebut.