Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2826
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorZainun Kamal-
dc.contributor.authorYulia Adnan, 00310592-
dc.date.accessioned2023-05-23T07:17:01Z-
dc.date.available2023-05-23T07:17:01Z-
dc.date.issued2005-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2826-
dc.description.abstractK.emajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern serta pengaruh proses globalisasi dan liberalisasi dunia, telah membawa pcrubahan-perubahan mendasar dalam kehidupan, kemajuan ini juga telah berdampak nyata pada timbulnya krisis dunia penclidikan Islam di Indonesia yang semaki:, rumit clan kompleks, mulai clari timbulnya permasalahan kenakalan remaja, penggunaan narkoba, hingga masalah kemerosotan akhlak bangsa. Padahal Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mendefinisikan akhlak sebagai berikut: 'Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Sementara itu, merupakan suatu kenyataan pula bahwa pendiclikan Islam masih bclum siap mcnjawab tantangan masa clepan, hal ini antara lain clisebabkan belum mantapnya sistem, sehingga berakibat pada renclahnya kualitas penclidikan, clan melemahnya sumber daya manusia atau umat. Di samping itu Pendidikan Islam nampaknya belum match dengan dunia kerja, sehingga banyak menimbulkan pengangguran. Dualisme sistem pendidikan Islam yang hingga saat ini masih tetap berkembang, telah menghasilkan clikotomi antara ilmu agama dengan ilmu umum, sehingga islamisasi ilmu pengetahuan clan teknologi dalam menghadapi tantangan abad 21 masih merupakan agenda besar. Berbagai pandangan berkembang menyoroti trend abad 21. Di antaranya adalah Ahmad Tirtosudiro dalam bukunya yang berjudul, Keluar dari kemelut Pendidikan Nasional, Ia menyatakan abad 21 setidaknya mempunyai empat karakteristik khusus, yaitu; saling ketergantungan sosial ekonomi, kompetisi antar bangsa yang makin keras, makin beratnya usaha negara berkembang untuk mencapai posisi menjadi negara maju, clan munculnya masyarakat hiperindustrial baru, yang akan mengubah budaya-budaya bangsa. "Masyarakat hiperindustrial yang dimaksud adalah masyarakat yang memiliki otonomi clan mobilitas yang sangat tinggi serta sarat informasi."2 Keadaan ini tentunya akan menambah beban pada fungsi clan tugas pendidikan Islam modern.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectAzyumardi Azraen_US
dc.subjectPembaharuan Pendidikanen_US
dc.subjectAbad 21en_US
dc.titlePemikiran Azyumardi Azra Tentang Pembaharuan Pendidikan Islam Di Indonesia Abad 21en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Yulia Adnan_FULL.pdf
  Restricted Access
6.37 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
Yulia Adnan_BAB 1 DAN 5.pdf
  Restricted Access
1.75 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.