Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2828
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Anshori | - |
dc.contributor.author | Yati Nurhayati, 00310557 | - |
dc.date.accessioned | 2023-05-23T07:34:48Z | - |
dc.date.available | 2023-05-23T07:34:48Z | - |
dc.date.issued | 2005 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2828 | - |
dc.description.abstract | Tujuan pendiclikan Islam secara keseluruban yaitu membentuk kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil dengan pola taqwa. lnsan kamil artinya manusia utuh secara rohani dan jasmani serta dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena taqwanya kepada Allah swt. lni mengandung arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat serta gemar dan senang mengamalkan pengembangan ajaran Islam dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesamanya dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia dan akhirat nanti. amun perlu kita ingat bahwa salah satu komponen penting yang menghubungkan tindakan dengan tujuan pendidikan adalah metode atau cara penyajian, sebab tidak mungkin materi pendidikan dapat diterima dengan baik kecuali disampaikan dan disajikan dengan metode yang tepat. Di sini metode dapat diibaratkan sebagai alat yang dapat digunakan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Alat itu hanya akan dapat efektif bila penggunaannya disesuaikan dengan fungsi dan kapasitas alat tersebut. Sebagai salah satu kotnponen dalam proses pendidikan, metode dituntut untulc selalu dinamis sesuai dengan dinamika dan perkembangan peradaban manusia, namun tidak lepas dari karakteristik dasar nilai-nilai pendidikan yang akan disajikannya. Dalam pengertian yang sederhana, metode dapat diartikan sebagai "suatu cara untulc menyampaikan suatu nilai tertentu dari si pem.bawa pesan kepada si penerima pesan. Dalam konteks pendidikan, si pembawa pesan disebut 'Guru' dan si penerima pesan disebut 'Murid"'.2 Da1am proses tersebut guru menuangkan pesan-pesan pelajaran ke dalaln simbol-simbol komunikas baik simbol komunikasi yang bersifat verbal maupun non-verbal (proses enconding), sedangkan siswa menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga diperoleh pengertian (proses deconding). Dalam hal ini komunikasi dapat dikatakan berhasil bila terdapat kesamaan pengertian terhadap pesan yang dikomunikasikan, artinya pesan tersebut dapat dimengerti oleh siswa sebagaimana yang diharapkan guru. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Efektivitas Media Audiovisual | en_US |
dc.subject | Pengajaran Bahasa Arab | en_US |
dc.subject | Prestasi Belajar | en_US |
dc.title | Pengaruh Efektivitas Media Audiovisual (televisi) Dalam Pengajaran Bahasa Arab Terhadap Prestasi Belajar Menurut Pendapat Mahasiswa LIPIA Kelas Takmili Lughawi Putri | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Yati Nurhayati_FULL.pdf Restricted Access | 7.35 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
Yati Nurhayati_BAB 1 DAN 5.pdf Restricted Access | 2.12 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.