Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2850
Title: | Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Dalam Falsahaf Maja Labo Dahu |
Authors: | Dewi Kurnianingsih, 07310818 |
Advisor: | Anshori |
Issue Date: | 2011 |
Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Berbicara tentang. semboyan hidup, tanah Bona pastilah memilikinya. Semboyan hidup tersebut pun menjadi ciri khas masyarakat setempat ketika melakukan interaksi dan komunikas.i antar sesaoia s.erta menjadi ciri khas. kedaerahan bagi mereka. Sebagaimana etnis maupun komunitas lain di selurµh tanah air: Jawa, Sunda, Madura, Minang, Bugis, Batak dan Sasak, etnis mbojopun memiliki apa yang biasa disebut cialam antropologi budaya dengan local genius (kecerdasan lokal)dan local wisdom (kearifan fokal). Falsafah Maja Labo Dahu adalah semboyan masyarakat Bima. Setiap aturan yang berdasarkan budaya ataupun basil karya manusia adalah tidak akan pemah lepas dari aturan Tuhan, mulai dari undang-undang Negara sampai pada tataran kebudayaan seperti yang dinilliki oleh Bona itu sendiri: Kata Maja berarti Malu, Labo berarti dan serta Dahu berarti Takut. Jika kita meninjau kata di atas se<;ara semantik atau maknawi, Maja (malu) bermaknakan hahwa orang ataupun masyarakat Bona akan malu ketika melakukan sesuatu diluar daripada koridor tuhan, apakah itu kejahatan, perbuatan dosa dan lain sebagainya baik yang berhubungan dengan manusia ataupun terhadap tuhannya. Dahu (Takut), hampir memilki proses interpretasi yang sama dengan kata Maja {Malu) tersebut. Sama-sama takut ketika melakukan sesuatu kejahatan ataupun keburukan. Sebagai tambahan bahwa, orang Binia akan malu dan takut pulang ke kampung halaman mereka ketika mereka belum berhasil di tanah rantauan. Nilai pendidikan yang terkandung dalam falsafah tersebut seperti iman dan ketaqwaan serta nilai akhlaq sudah tidak tercermin kembali dalam arti pengimplementasian falsafah tersebut dalam kehidupan masyarakat sudah tidak diagung-agungkan lagi. Ini merupakan akibat dari faktor budaya asing atau perkembangan globalisasi. . Berlcaitan dengan hal ini dapat dilihat kondisi ril masyarakat Bima yang dulunya kental dan menjunjung tinggi nilai falsafah Maja Labo Dahu, kini falsafah · tersebut tidak tercermin kembali dalam kehidupan bermasyarakat. ].\,iaka penanaman kembali nilai-nilai kearifan lokal seperti Maja Labo Dahu pada masyarakat Bima mutlak perlu dilakukan sebagai upaya menciptakan kembali masyarakat yang sadar akan potensi budaya dan nilai agama. Mengbargai Maja Labo Dahu sebagai warisan leluhur. Dalam penulisan karya ilmiyah ini penulis melakukan studi kepustakaan dengan - menggunakan pendekatan metode penelitian konstruktivisme - yang bersifat deskriptif analitik. Sehingga dalam pembahasan penelitian ini secara keseluruhan, menghimpun dari data-data yang berl>icara tentang nilai pendidikan akhlak Maja Labo Dahu yang dideskripsikan, dieksplorasikan, dan dianalisis. Maja Labo Dahu memiliki makna kesatuan pikiran dengan perbuatan yang lahir dari transforasi nilai-nilai keimanan dalam Islam yang diyakini masyarakat Mbojo (Bima) terhadap pesan-pesan Al-Qur'an dan hadits yang melembaga dalam suatu norma. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2850 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
DEWI KURNIANINGSIH_full.pdf Restricted Access | 5.89 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
DEWI KURNIANINGSIH _BAB 1 DAN 5.pdf Restricted Access | 1.44 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.