Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2860
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorLenny Brida-
dc.contributor.authorRifa Zakivah Mahmudah, 06310795-
dc.date.accessioned2023-05-24T08:20:23Z-
dc.date.available2023-05-24T08:20:23Z-
dc.date.issued2011-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2860-
dc.description.abstractPendidikan di pesantren seringkali dijadikan pusat perubahan perilaku yang kurang baik kepada -perilaku yang baik. Pesantren- dihuni oleh kebanyakan usia remaja yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang relatif sangat cepat. Pada usia remaja ketertarikan dan komitmen serta ikatan antara teman sebaya lawan jenis mulai terjadi. Kondisi perkembangan mereka yang belum stabil, rasa ingin tahu yang kuat dan agresif, cenderung menentang peraturan pesantren. Sehingga Pesantren yang menetapkan peraturan terutama peraturan dalam hal berhubungan antara lawan jenis, pacaran masih sering terjadi. Oleh karena itu, pacaran dilarang di pesantren karena pacaran merupakan biang keladi kemungkaran. Pendidikan di pesantren sangat mengutamakan kesucian diri terutama dalam hal bergaul dengan lawan jenis. Oleh karena itu, karena melanggar peraturan pesantren, jadilah anak-anak remaja tersebut berperilaku menyimpang dan pada akhimya mereka harus mendapat hukuman dari pesantren. Hukuman merupakan alat pendidikan yang digunakan oleh pendidik terutama di pesantren. Hukuman diberikan kepada anak yang melanggar tata tertib atau peraturan yang telah ditetapkan. Secara umum hukuman adalah alat untuk memperbaiki tabiat dan tingk.ah laku anak ke arah kebaikan, agar anak menyadari serta menyesali perbuatan yang dilakukannya. A<lapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, di antaranya adalah penulis ingin mengetahui apakah hukuman fisik memberi efek jera terhadap santri yang melakukan penyimpangan pergaulan lawan jenis (berpacarart) di Pesantren Nurul Huda, apa motif santri yang melakukan penyimpangan pergaulan lawan jenis (berpacaran) di pesantren, dan apakah Hukuman fisik di Pesaatren Nurul Huda dapat memberi rasa dendam santri yang melakukan penyimpangan pergaulan lawan jenis (berpacaran) kepada pemberi hukuman. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik accidental sampling (teknik sampling kebetulan) dan teknik snow ball sampling (teknik bola salju), dengan mengambil 4 (empat) responden. Responden yang diteliti adalah santri pesantren Nurul Huda yang melanggar peraturan yaitu berpacaran di pesantren. Dari basil penelitian melalui wawancara mendalam, dapat diketahui bahwa pada kasus 1,2 dan 3 hukuman fisik efektifmemberi rasa jera karena selain diberi hukuman fisik, mereka juga diberi hukuman moral yaitu pelanggar harus menggunakan atribut negatif. Namun pada kasus ke-4 (empat), responden tidak merasa berat menerima hukuman fisik dan hukuman menggunakan atribut negatif, sehingga responden ke-4 (empat) tidak merasa jera dengan pelanggaran yang dilakukannya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectHukuman Fisiken_US
dc.subjectPenyimpangan Pergaulanen_US
dc.subjectLawan Jenisen_US
dc.titleEfektifitas Hukuman Fisik Terhadap Penyimpangan Pergaulan Lawan Jenis Di Pesantren Nurul Huda Sukabumien_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Rifa Zakiyah Mahmudah_FULL.pdf
  Restricted Access
8.98 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
Rifa Zakiyah Mahmudah_BAB 1 DAN 5.pdf
  Restricted Access
2.28 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.