Analisis Nilai Edukatif Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Anak Dalam Keluarga

Abstract

Pendidikan di dalam keluarga adalah pendidikan fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya.Karena keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Di dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan didikan dan bimbingan. Dimana hal tersebut secara langsung berpengaruh terhadap perilaku dan perkembangan anak. Proses perkembangan pendidikan didalam keluarga sekarang ini, temyata sering kali terjadi kehilangan ruh al-tarbiyyahnya, sehingga usaha semangat untuk mengedepank.an pendidikan anak dibanding lainnya perlu mendapatkan perhatian dan solusi terbaik. Sebuah pendidikan juga bisa didapat dari lingkungan sekolab saja, akan tetapi pendidikan juga bisa diclapat dari sebuab pemabaman atau wacana yang mampu manginspirasi banyak haJ dalam proses pendidikannya. Seperti yang digambarkan oleh Tere Liye lewat karya sastranya berupa novel Ayahku (Bukan) Pembohong. Berpijak dari latar belakang itulah, penelitian yang penulis lakukan mempunyai rumusan masalah yakni Apa nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong dan bagaimana implikasi dari novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye tcrhadap pendidikan anak dalam keluarga. Tujuan dilakukannya analisis ini adalah untuk mengidentifikasi nilai­nilai pendidikan dan implikasi dari novel Ayahk.u (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye terhadap pendidikan anak calam keluarga. Penelitian yang penulis lakukan ini termasuk penelitian deskriptif analisis dan menggunakan teknik dokumentasi dalam pcngwnpulan datanya. Peneliti berfungsi sebagai instrumen penelitian karena peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhimya menjadi pelapor basil penelitian. Hasil dari analisis novel ini menunjukkan bahwa implikasi dari novel dari Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye terhadap pendidikan anak dalam keluarga yakni peran dan tanggimgjawab oraug tua sebagai pendidik pertama yang juga merupakan penentu dalam pembentukan kepribadian anak-anaknya pada aspek moral, aspek intelektual, dan aspek sosial.