Strategi Komunikasi Interpersonal Instruktur Tahfiz dalam Pembinaan Menghafal Al-Qur’an di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

Abstract

Komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan umpan balik seketika. Komunikasi interpersonal harusnya sudah mendapatkan perhatian khusus terutama pada bidang tahfiz Al-Qur’an. Kajian utamanya terletak pada instruktur tahfiz yang menjadi peran penting dalam proses pembinaan tahfiz di IIQ Jakarta. Seorang instruktur harus mampu menerapkan komunikasi interpersonal dengan baik agar terwujud cita-cita utama program tahfiz di IIQ Jakarta. Tujuan penelitian ini yaitu membahas mengenai strategi komunikasi interpersonal instruktur tahfiz dalam pembinaan menghafal Al-Qur’an di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Kemudian faktor pendukung dan penghambat komunikasi interpersonal yang dialami para instruktur tahfiz dalam pembinaan menghafal Al-Qur’an. Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah memang ada yang hampir sama dengan penelitian ini, akan tetapi ada beberapa perbedaan seperti, sisi keilmuan yang dibahas, waktu penelitian, dan teori yang digunakan dalam pemecahan rumusan masalah. Penelitian ini, peneliti menggunakan teori kendali komunikasi pedang tergantung oleh Miller dan Steinberg. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Sumber data yang diperoleh berasal dari data primer melalui hasil observasi partisipan, wawancara mendalam terstruktur dan tidak terstruktur serta dokumentasi. Kemudian data sekunder, dari kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian, seperti buku-buku, jurnal, dan literatur terkait. Teknik penentuan sampel menggunakan porposive sampling. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kemudian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembinaan menghafal Al-Qur’an di IIQ, strategi komunikasi yang dilakukan oleh instruktur tahfiz sesuai dengan penerapan strategi kendali komunikasi pedang tergantung yakni adanya rangsangan yang dibenci oleh komunikan, adanya pembatalan reward, dan adanya profit loss. Kemudian faktor pendukung proses pembinaan oleh instruktur tahfiz seperti adanya kewajiban, mengamalkan ilmu, melatih kesabaran, sarana murojaah, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu berupa hambatan teknis, psikologis, dan budaya.