Persepsi Masyarakat Terhadap Posyandu (Studi Deskritip Komunikasi Interpersonal Di Posyandu Cinere-Depok)

Abstract

ersepsi adalah suatu proses pemahaman atau pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus, stimulus yaitu sesuatu yang menghasilkan suatu tindakan jawaban pada suatu makhluk hidup. Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap suatu kejadian yang dialami dan persepsi masyarakat terhadap posyandu adalah tanggapan atau pengetahuan lingkungan dari petugas posyandu kepada masyarakat yang saling berinteraksi karna mempunyai nilai-nilai, cara-cara dan prosedur posyandu sendiri merupakan kebutuhan bersama berupa program kesehatan untuk masyarakat. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap cara berkomunikasi petugas posyandu di cinere-depok. Perbedaan penelitian ini yaitu terletak pada objek penelitian, seperti contoh dari skripsi terdahulu yang berjudul “Partisipasi masyarakat terhadap posyandu dalam upaya pelayanan kesehatan balita”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan menggunakan metode deskritif, teknik pengumpulan data nya melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan informan. Responden dalam penelitian ini adalah beberapa Ibu-Ibu yang rajin dan yang menengah rajin mengunjungi Posyandu. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan bahwa persepsi masyarakat di lapangan cukup beragam, dari persepsi yang dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap posyandu, ketakutan masyarakat terhadap pengobatan yang diberikan oleh program posyandu maupun persepsi tingginya partisipasi sebagian masyarakat dalam memperoleh pelayanan program posyandu. Teori yang digunakan menggunakan teori efektifitas Komunikasi Interpersonal. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi masyarakat terhadap pelayanan posyandu untuk mengetahui bahwa efektifitas komunikasi interpersonal dapat terlaksana dengan begitu banyak cara, efektifitas komunikasi ineterpersonal di dalam sebuah kegiatan di posyandu untuk menentukan ketentuan-ketentuan sebagai alat ukur komunikasi interpersonal yang efektif dan menyimpulkan sikap dan perilaku yang dapat menumbuh kembangkan komunikasi interpersonal yang efektif diantara petugas posyandu dan masyarakat. di posyandu dan fasilitas kegiatan dipengaruhi oleh tingkat persepsi masyarakat kepada posyandu untuk masyarakat selama proses interaksi berlangsung.