Konsep Pendidikan Anak Menurut Ibnu Sina Dan Ibnu Khaldun (Studi Perbandingan) (STUDI PERBANDINGAN)

Abstract

Islam sebagai agama fitrah, oleh Prof. Dr. Hamn Nasution mengatakan "sebagai Agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya."1Ajaran-ajaran yang diwahyukan tersebut adalah al-Qur'an yang merupakan sumber pendidikan yang paling utama bagi umatnya. Al-Qur'an memang bukan panduan GBPP, yang berisi kurikulum pendidikan agama Islam, tetapi di dalamnya syarat denga nilai-nilai pendidikan erutama yang berkaitan dengan judul skripsi ini, yakni pendidikan anak seperti terangkum pada kisah pengajaran Lukman kepada anakya, kisah Ibrahim kepada anaknya yang bernama Ismail, serta masih banyak lagi yang lainnya. Pendidikan anak dalam Islam mendapat posisi yang penting, sehingga disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan bersih, kedua orang tuanyalah yang menyebabkan anak itu menjadi Y ahudi, Nasrani atau Majusi". (HR. Bukhari) Dari kontek hadis Rasul di atas jelas terlihat bahwa pendidikan yang ada dalam kontek pendidikan Islam bukanlah pendidikan yang hanya mengurusi orang dewasa dimana seseorang telal1 menunjukan kematangan jasmani dan rohani. Tetapi juga pendidikan yang memperlihatkan manusia sejak dalam kandungan, sampai ia akan dikandung bumi.