Kesetaraan Tanggung Jawab Ayah Dan Ibu Dalam Mendidik Anak

Abstract

Anak adalah kanmia Allah yang amat berharga. Ia mernpakan buah hati belahan jantung, tempat bergantung di hari tua, generasi penerus cita-cita orang tua. Pada sisi lain anak juga mempakan amanat untuk diasttl1, dibesarkan dan di didik scsuai dengan tujuan kcjadiannya yaitu "mengabdi kepada SangPe11cipta" bila orang tua tidak melaksanakan kcwajibannya, kemungkinan anak akan menjadi fitnah. Kata '􀂾fitnah" mcrniliki makna sangat negatif seperti beban orang tua, beban masyarabt, snmbcr kcjalmtan, pcnnnsuhan, pcrkclahian clan scbagainya. Karena itu agama Islam mcngajarkan kcpada 111a11usia u11t11k mclaksanakan pendidikan terhadap anaknya. Berdasarkan pandangan bahwa anak sebagai makh.luk yang tumbuh dan berkembang ke arah ke dewasaannya, memiliki kemampuan dasar yang dinamis dan responsitif terhadap pengaruh da1i luar dirinya, sehingga dalarn proses mendidik tidak perlu terjadi pemaksaan (otoriter). Ini berarti, bahwa anak sebagai makh.luk biologis dipandang memerlukan perawatan khusus dari orang tua agar tumbuh berkembang menurnt fithrahnya Keluarga adalah lembaga yang sangat penting dalam proses pengasuhan anak. Meskipun bukan rnenjadi satu-satunya faktor, keluarga juga mempakan unsur yang sangat menentukan da.lam pembentukan kepribadian dan kemampuan anak. Secara teoristik dapat dipastikan bahwa dalam keluarga yang baik anak memiliki dasar-dasar pertumbuhan dan perkembangan yang sangat kuat untuk menjadi manusia dewasa. Lingkungan keluarga merupakan poros penentu dalam membentuk pribadi seorang anak serta perkembangannya. Kasih sayang dan pengertian dari orang tua sangat meninggalkan bekas positif dalam perkembangan jiwa anak. Kasih orang tua terhadap anak pada masa kecil adalah cenninan anak di masa yang akan datang. Begin1 pula sikap saling menghonnati antara kedua orang tua dan kehannonisan yang terjalin dalam keluarga mempakan modal utama bagi perkcmbangan jiwa anak.