Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3046
Title: Kohesi Metode Tamyiz Dalam Pelajaran Bahasa Arab Di Pesantren Takhassus Bayt Tamyiz Indramayu
Authors: Esi Hairani, Nadjematul Faizah
Muzayyanah, Nur Izzah
Issue Date: 2018
Publisher: IIQ Press
Abstract: Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam yang ditulis dalam bahasa Arab merupakan kitab suci umat Islam secara universal. Semua pemeluknya harus membaca dan memahami isinya, tetapi pada kenyataannya, tidak semua pemeluk agama Islam memahami isi kitab suci Al-Qur’an. Oleh karena itu, Sekolah-sekolah di Indonesia sesuai dengan peraturan perundangan mulai tingkat dasar sampai pendidikan tinggi mata pelajaran Agama adalah wajib nasional. Di samping sekolah umum dan sekolah agama Islam ada mata pelajaran rumpun Agama antara lain Al-Qur`an, Hadis, Fikih, Akidah yang bersumber dari Al-Qur`an dan Hadis. Para peneliti sudah banyak meneliti tentang Metode-metode dari metode membaca Al-Qur`an sampai menterjemah, antara lain Metode Iqra, Metode Qiroati, Metode Baghdadi, Metode al-Barqi, Metode Maisura, Metode Amsilati, Metode Terjemah 40 jam, Metode Granada dan Metode Tamyiz. Metode Tamyiz ini menarik perhatian peneliti. Dari hasil kajian pustaka metode ini berbeda dengan metode bahasa Arab lain yang targetnya adalah mempelajari segala hal tentang bahasa Arab. Tamyiz hanya memformulasikan teori dasar nahwu-sharaf quantum dengan cara pembelajaran yang mudah dan menyenangkan. Sebuah metode yang mampu membuat anak Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah dan siapapun yang bica membaca Al-Qur`an dengan target sangat sederhana yaitu pintar membaca, menterjamah dan menulis (imla’) Qur`an dan Kitab Kuning dalam waktu 100 jam. Metode Tamyiz adalah sebuah hasil riset yang akan menyebar kepada masyarakat, baik untuk muslim di Indonesia maupun muslim di seluruh dunia, dan telah tercatat sebagai produk intelektual dengan HAK CIPTA No. 016445 Tanggal 05 Mei 2010. Mengutip pendapat Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, M.A. bahwa kendala yang dihadapi santri selama ini adalah sulitnya memformulasikan teori nahwu dan sharaf dengan cara pembelajaran yang mudah. Kendala tersebut adalah: 1) Harus belajar membaca kitab nahwu dan sharaf; 2) Harus menerjemahkan kitab tersebut; 3) Harus belajar memahami teori kitab tersebut; 4) Harus belajar mengaplikasikan teori kitab tersebut pada kitab kuning lain, bahkan, 5) Pada kitab tertentu harus menghafal nadzom. Lebih lanjut Dr. Ahsin menjelaskan bahwa metode Tamyiz adalah formulasi teori Nahwu- sharaf quantum dengan cara pembelajaran yang mudah dan menyenangkan. Sebuah metode yang mampu membuat anak SD/MI dan siapapun yang bisa membaca Al-Qur`an, bisa pintar terjemah Al-Qur`an dan kitab kuning dalam waktu 100 jam dan tidak perlu bertahun-tahun untuk bisa membaca kitab kuning.1 Seiring dengan perkembangan metode-metode tersebut di atas, peneliti ingin mengangkat metode Tamyiz sebagai fokus penelitian. Metode Tamyiz dikenal juga dengan mottonya yaitu “pintar terjemah Al-Qur`an dan Kitab Kuning 100 jam”. Memahami Tamyiz dapat dimulai dari Formulasi Tamyiz itu sendiri yaitu berdasarkan analisis metodologinya atau thoriqoh dan dari latar belakangnya atau Madkhol yaitu memahami bahwa peserta didik menggunakan bahasa Indonesia, melihat tujuan atau ghoyah dari metode Tamyiz adalah untuk menterjemah makna Al-Qur`an secara lafziyah.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3046
Appears in Collections:Artikel, Buku

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BUKU KOHESI METODE TAMYIZ (BU ESI) (1).pdf2.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.