Penerapan Ilmu Tajwid Terhadap Seni Baca Al-Quran Di Pondok Pesantren Al-Itqon Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat

Abstract

Al-Qur'an mcmbangkitkan perasaan manusia agar dapat merasakan kcindahan yang tcrhampar di cakrawala ilahi, yang diciptakan olch tangan sang pcncipta, dcngan mcmhaguskan scrta mcndcsain sccara detail scgala scsuatu yang ada nurut ;\bdurrahman pandan􀃟an terhadap Al-Qur'an tidak dapat dilihat dari sat u scgi saja, karena aI-quran mempunyai dimensi yang Iuas, sebagaimana dikcmukakan oleh A. Mukti Ali,yang dikutip oleh Abdurrahman dkk "baJ1wa Al-Qur'an <lapat menimbulkan tiga hal sekaligus yaitu seni,ilmu dan agama. Dcngan seni hidup menjadi halus dan syahdu, dengan ilmu hidup menjadi bcrmakna dan bahagia 'anpa seni hidup menjadi kasar tampa ilmu ilmu hidup menjadi sulit dan tanpa agama hidup menjadi tidak bermakna"1 Islam mcnghidupkan rasa keindahan dan mendukung kreasi seni meskipun dengan syarat-syarat tertentu,yang menjadikan karya seni itu memberi r11anfaat golonga11 ahli filsafat meninjau bahwa diri manusia itu terdiri dari keprihadian, yakni kualitas keseluruhan dari diri 􀇍eseorang, haik sastra, rasa maupun cipta yang merupakan scgala hal sebagai tenaga pendorong untuk bersifat keharuan, baik scnang maupun susah. Dan cipta merupakan kegiatan yang ditimbulkan oleh kekuatan aka! pikiran dalam mengadakan sesuatu. Dalam diri manusia dihiasi s:fat-:,ifot scni, karena pada diri manusia ada sifat menyenangi dan haru terhadap scsuatu yang indah, inilah fitrah manusia. Imam Ghozali menuturkan bahwa : "I3arangsiapa yang tidak tertarik mendengar suara merdu berarti dia menderila cacat dan menyimpang dlari keseimbangan, jauh dari sifat-sifat keruhaniau dan lebih keras tabi'atnya datipada unta, burung serta umumnya jenis binatang". Dengan demikian menumbuhkan jiwa seni berarti menjaga fitrah kemanusiaan agar tidak menyimpang.